Berita

Barcode pada kemasan vaksin Sinovac/Net

Politik

Ahli Epidemiologi: Masyarakat Jangan Percaya Hoax Ada Chip Di Dalam Vaksin Covid-19

SELASA, 26 JANUARI 2021 | 15:06 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Proses vaksinasi Covid 19 telah berjalan di Indonesia dengan memakai vaksin dari produsen asal China, Sinovac.

Tetapi, belakangan muncul kabar bohong atau hoax yang menyebut adanya chip yang tertanam di dalam vaksin Covid-19. Akibatnya membuat ragu masyarakat untuk melakukan vaksinasi.

Atas banyaknya berita bohong yang beredar terutama di sosial media, masyarakat dihimbau untuk berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi, terutama terkait soal vaksin Covid 19.

Ketua Umum Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Hariadi Wibisono meminta masyarakat tetap waspada terhadap berita bohong mengenai vaksin Covid-19 yang menyesatkan.

“Saran saya, anjurannya adalah jangan ragu, vaksin yang ada ini adalah vaksin yang memang sudah menjadi tanggung jawab pemerintah, gak mungkin pemerintah mencelakakan rakyatnya,” ujar Hariadi, Selasa (26/1).

Menurutnya, pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan atau pihak berwenang seperti Satgas Covid-19 harus segera meluruskan jika muncul berita-berita bohong yang membuat masyarakat menjadi ragu, agar program vaksinasi nasional dapat berjalan lancar sesuai dengan perencanaan.

“Jadi kalau saya sih berita hoax itu harus diluruskan oleh yang berwenang dalam hal ini Kementerian Kesehatan. Artinya menurut saya memang banyak sekali berita hoax yang membuat masyarakat menjadi ragu,” katanya.

Hariadi menegaskan, vaksin yang sudah didistribusikan ke berbagai wilayah itu aman dan halal, sebab sudah mendapatkan izin dari BPOM serta sertifikasi halal dari MUI.

Sehingga masyakarat tidak perlu lagi bimbang untuk divaksin. Kemudian, tenaga kesehatan yang disiapkan melakukan vaksinasi juga sudah terlatih dan teruji.

“Tinggal masyarakat itu kalau saya sih menganjurkan untuk percayalah masyarakat yang sudah waktu gilirannya untuk divaksin ya datanglah ke tempat vaksinasi untuk mendapatkan vaksinasi gak perlu takut gitu aja,” terangnya.

Sebelumnya, staf khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga menyatakan ada kekeliruan informasi terkait barcode dalam kemasan vaksin Covid-19.

Dia memastikan, kekeliruan kabar itu soal isu adanya chip dalam vaksin Covid-19 yang dipastikan hoax.

"Pasti yang menyebarkan ini hoaks ya melintir lah informasi. Yang di maksud Pak Erick Thohir itu adalah bahwa yang namanya barcode vaksin itu, itu terdata supaya tidak ada barcode yang palsu. Misalnya, vaksin yang satu ini punyanya si A. Jadi ketahuan datanya gitu loh, jadi semuanya ada barcodenya," ujar Arya.

Arya menerangkan, seluruh jenis vaksin Covid-19 yang disuntikkan kepada masyarakat ialah berupa cairan. Sehingga tidak mungkin terdapat chip di dalamnya.

"Mana mungkin ada chipnya di situ (vaksin). Itu kan cairan gitu, gimana sih," bebernya.

Arya menduga berita hoax ini sengaja disebarkan oleh kelompok-kelompok tertentu yang bermaksud menghambat upaya pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona jenis baru itu.

"Orang-orang yang bikin hoax ini memang malah semuanya sengaja untuk membuat banyak korban rakyat Indonesia kalau nggak di vaksin kan gitu. Kan tujuannya seperti itu," pungkasnya.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

UPDATE

TKN Bentuk Satgas Antisipasi Kehadiran Relawan dan Pendukung di MK

Jumat, 19 April 2024 | 23:32

Jawab Berbagai Tuduhan Miring, PT NDK Resmi Bubar Sesuai Hukum

Jumat, 19 April 2024 | 23:05

Gara-gara Peta Maroko, Kesebelasan Renaissance dari Berkane Dilarang Masuk Aljazair

Jumat, 19 April 2024 | 23:04

Bukan Farhan, Nasdem Ternyata Siapkan Sosok Ini untuk Pilwalkot Bandung

Jumat, 19 April 2024 | 22:49

Prabowo Minta Pendukung Tidak Turun Aksi saat Putusan MK

Jumat, 19 April 2024 | 22:34

Relawan Desak MK Buka Jalan Kemenangan Prabowo-Gibran

Jumat, 19 April 2024 | 22:05

Bertemu Menkeu Selandia Baru, Sri Mulyani Tukar Cerita Soal Kelola APBN

Jumat, 19 April 2024 | 21:58

Buntut Serangan ke Israel, AS Batasi Akses Teknologi Iran

Jumat, 19 April 2024 | 21:40

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

Ajukan Peninjauan Kembali, PT BMI Bawa 7 Bukti Baru

Jumat, 19 April 2024 | 21:33

Selengkapnya