Anggota Komisi II DPR RI, Guspardi Gaus/Net
Penangkapan sejumlah terduga teroris di Aceh oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri cukup menyita perhatian publik. Penyebabnya, 1 dari 5 terduga teroris yang ditangkap diketahui berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN).
ASN berinisial SJ alias AF ini merupakan pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Timur. Hal ini jelas memicu keprihatinan dan kekecewaaan.
"Sebagai abdi negara, abdi masyarakat, ASN harus fokus bekerja secara proporsional dan profesional. Jangan sampai terpengaruh dengan kelompok, golongan dan jaringan yang diduga melakukan tindakan yang mengarah ke terorisme," ujar anggota Komisi II DPR RI, Guspardi Gaus, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (26/1).
Menurut Guspardi, tindakan SJ yang diduga terindikasi masuk kelompok jaringan terorisme bisa merugikan dan merusak nama baik ASN.
"Ini merugikan nama baik ASN. ASN itu kan dia sebagai abdi negara yang seharusnya melayani masyarakat, dia aparat negara. Dengan adanya salah seorang diduga masuk jaringan terorisme, bagaimanapun tentu mencoreng dan merugikan nama baik ASN itu sendiri," tegasnya.
Politikus PAN ini meminta kepada para pimpinan daerah yang notabene menjadi pembina ASN untuk selalu memberikan edukasi dan pemahaman agar terhindar dari paham terorisme. Salah satunya, dengan memberikan wawasan kebangsaan yang baik.
"Tentu kita berharap semua ASN tidak melakukan tindakan-tindakan yang mengarah kepada teroris. Oleh karena itu, saya berharap agar pembina ASN di seluruh Provinsi, Kabupaten, dan Kota di Indonesia untuk terus dan berkesinambungan memberi pemahaman, menjaga, dan memelihara para ASN-nya itu agar terhindar dari tindakan-tindakan yang mengarah teroris itu," demikian Guspardi Gaus.
Densus 88 Polri sebelumnya telah menangkap 5 terduga teroris di Aceh. Dua di antaranya ditangkap di Langsa, dan tiga lainnya di Aceh Besar dan Banda Aceh.
Lima terduga teroris itu berinisial UM, SA, SJ, MY, dan RA. Satu diantaranya, SJ, merupakan oknum ASN. Di antara terduga teroris itu juga ada yang ahli dalam pembuatan bom.
