Berita

Gebrak desak KPK jerat Juliari Batubara dengan hukuman mati/RMOL

Hukum

Bawa Karangan Bunga, Gebrak Desak KPK Hukum Mati Juliari Batubara Terkait Korupsi Bansos

SENIN, 25 JANUARI 2021 | 14:25 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Desakan agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjerat hukuman mati kepada koruptor bantuan sosial (Bansos) Covid-19 terus bermunculan.

Hari ini, Senin (25/1), sejumlah orang yang mengatasnamakan diri dari Gerakan Bersama Rakyat (Gebrak) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.

Kedatangan mereka hanya untuk meminta agar KPK menjerat hukuman mati kepada Juliari Peter Batubara (JPB) yang diduga menerima suap Bansos sembako untuk wilayah Jabodetabek 2020 saat menjabat sebagai Menteri Sosial.

Juliari pun juga menjabat sebagai Wakil Bendahara Umum (Wabendum) DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

"Gebrak menuntut agar Juliari Batubara segera dihukum mati karena telah melakukan korupsi dana Bansos," ujar Koordinator Aksi Gebrak, Bahar saat berorasi, Senin siang (25/1).

Selain itu, mereka juga meminta KPK mengusut tuntas pihak-pihak lain yang juga terlibat dalam perkara ini.

Para peserta aksi itu nampak membawa sebuah karangan bunga dan baliho besar yang berisi tuntutan mereka.

"Hukum mati koruptor Bansos. Mendukung KPK usut tuntas dugaan Puan Maharani dalam korupsi bansos," bunyi tulisan pada karangan bunga yang dilihat Kantor Berita Politik RMOL.

Sementara pada baliho yang dibawa, berisi tiga tuntutan mereka terkait kasus Bansos ini.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya