Berita

Jaya Suprana/Istimewa

Jaya Suprana

Peribahasa Negatif

SENIN, 25 JANUARI 2021 | 10:04 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

LAZIMNYA peribahasa merupakan anjuran bermakna positif demi konstruktif menyempurnakan akhlak dan budi pekerti.

Hemat Pangkal Kaya


Peribahasa 'hemat pangkal kaya' jelas bermakna positif menganjurkan manusia untuk berhemat yang diyakini di kemudian hari akan berdampak positif terhadap manusia yang berhemat menjadi kayaraya.
Meski banyak pula yang berhemat dan kemudian menabung, malah tidak bisa menjadi kaya akibat uang yang dihemat kemudian mengalami kemerosotan nilai lebih besar ketimbang inflasi.

Ibu Rahmi Hatta menabung untuk membeli sebuah mesin jahit yang sangat didambakan isteri tercinta Bung Hatta  namun gagal total akibat tidak diberitahu oleh Bung Hatta bahwa nilai uang Rupiah didevaluasi dari 1.000 menjadi 1 rupiah belaka.

Bisa juga dana yang susah payah dihemat lalu ditabung ke lembaga keuangan malah lenyap akibat dibawa lari oleh sang pemberi lembaga keuangan.

Setitik Nila

Namun memang ada peribahasa yang tidak mengandung makna positif akibat memang sengaja eksplisit bermakna negatif.

Misalnya 'setitik nila merusak susu sebelangga' jelas bukan anjuran untuk merusak susu sebelangga dengan setitik nila, kecuali apabila kita adalah influenser atau buzzer bayaran yang memang dibayar untuk membunuh karakter seseorang dengan kecacatan yang pasti dimiliki oleh manusia yang memang mustahil sempurna.

Perilaku 'air susu dibalas air tuba' seperti yang dilakukan Malin Kundang terhadap ibundanya sebaiknya jangan dilakukan oleh mereka yang masih memiliki nurani kemanusiaan yang adil dan beradab.

Habis Manis

Demikian pula 'habis manis sepah dibuang' yang pada kenyataan memang merupakan das Sein namun sama sekali bukan das Sollen.

Seharusnya perilaku habis manis sepah dibuang jangan dilakukan oleh para politisi yang di masa kampanye berjuang memperoleh suara rakyat sebanyak mungkin dengan janji-janji manis semanis dan sebanyak mungkin.

Namun kemudian setelah berhasil duduk di atas takhta kekuasaan langsung lupa kepada segenap janji manis yang di masa kampanye diobral demi memperoleh suara sebanyak mungkin.

Rakyat kecil mungkin tidak berdaya menghadapi ingkar-janji para politisi penganut mashab habis manis sepah dibuang.

Namun jangan lalai terhadap mekanisme kualatisme yang siap menerkam bahkan menghukum para penguasa yang tega melakukan ingkar janji terhadap rakyat.

Bisa juga terjadi bahwa sepah yang akan dibuang malah menyumbat tenggorokan sebagai saluran pernapasan, sehingga yang ingin membuang sampah tersedak lalu tercekik sampai mati akibat tidak mampu bernapas. Sebagai pewujudan peribahasa Jawa: becik ketitik, olo ketoro.

Populer

Gempa Megathrust Bisa Bikin Jakarta Lumpuh, Begini Penjelasan BMKG

Jumat, 22 Maret 2024 | 06:27

Pj Gubernur Jawa Barat Dukung KKL II Pemuda Katolik

Kamis, 21 Maret 2024 | 08:22

KPK Diminta Segera Tangkap Direktur Eksekutif LPEI

Jumat, 22 Maret 2024 | 15:59

KPK Lelang 22 iPhone dan Samsung, Harga Mulai Rp575 Ribu

Senin, 25 Maret 2024 | 16:46

Connie Bakrie Resmi Dipolisikan

Sabtu, 23 Maret 2024 | 03:11

Bawaslu Bakal Ungkap Dugaan Pengerahan Bansos Jokowi untuk Menangkan Prabowo-Gibran

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:34

Paspampres Buka Suara soal Marhan Harahap Meninggal saat akan Salat Jumat

Rabu, 20 Maret 2024 | 10:50

UPDATE

Penjualan Melorot, Laba Bersih AMMN Nyungsep 79,9 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:55

Korban Tewas Akibat Serangan Moskow Meningkat Hingga 143 Orang

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:39

Genjot Jumlah Wisman, Kemenparekraf Dorong Pengembangan Desa-desa Wisata

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:19

Pengamat: Prabowo Tidak Perlu Didesak Mundur

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:11

Rusia Ragu ISIS Pelaku Serangan Moskow, Kembali Sudutkan Ukraina

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:05

Golkar Terancam Jadi Partai Keluarga Bila Dipimpin Jokowi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:00

Astronom Kerajaan Inggris Sarankan Pengiriman Robot ke Ruang Angkasa

Kamis, 28 Maret 2024 | 10:57

Rapat Paripurna ke-14, 272 Anggota DPR Bolos

Kamis, 28 Maret 2024 | 10:38

Genjot Wisman Jepang, Kemenparekraf Gandeng Garuda Indonesia

Kamis, 28 Maret 2024 | 10:35

Kepala Intelijen Rusia Lakukan Kunjungan ke Korea Utara

Kamis, 28 Maret 2024 | 10:29

Selengkapnya