Berita

Peneliti CSIS, Arya Fernandes dalam diskusi daring yang digelar Perludem/RMOL

Politik

CSIS: Revisi UU Pemilu Menentukan Kualitas Caleg, Harus Dipantau!

SENIN, 25 JANUARI 2021 | 00:41 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Revisi Undang-Undang (UU) Pemilu dinilai penting dipantau oleh semua pihak, baik pegiat Pemilu maupun masyarakat umum. Sebab revisi UU tersebut akan berpengaruh besar pada kualitas pemimpin Indonesia masa depan.

Disampaikan peneliti CSIS, Arya Fernandes, setidaknya ada empat hal yang patut disoroti dalam perjalanan revisi UU Pemilu.

Pertama, kata Arya, revisi UU Pemilu akan menentukan level pengaruh atau kualitas dari caleg terpilih.


"Karena bagaimana pun pemilihan caleg dan mekanisme kandidasi di internal, begitu juga soal bagaimana konversi suara yang akan dilakukan. Itu akan mempengaruhi kualitas caleg ya," ujar Arya dalam diskusi Perludem bertajuk 'Mengapa Revisi Undang-Undang Pemilu Penting?', Minggu (24/1).

Kedua, revisi UU Pemilu juga akan mempengaruhi level kompetisi antarpartai, apakah tinggi atau rendah.

"Saya percaya kalau kompetisinya tinggi itu akan mempengaruhi kualitas caleg terpilih," kata Arya.

Hal lain yang patur disoroti dalam revisi UU Pemilu yakni pembahasan tersebut akan mempengaruhi proses rekutmen dari partisipasi politik.

"Draf di DPR itu mengusulkan soal adanya pemberian sanksi dalam proses kandidasi bila ditemukan misalnya soal mahar atau imbal. Misalnya kandidat tidak bisa dicalonkan lagi untuk periode berikutnya dan seterusnya," jelas Arya.

Terakhir, revisi UU Pemilu dapat mempengaruhi electoral outcomes yang terdiri dari kualitas kebijakan pubik, kepercayaan publik terhadap institusi publik, dan lainnya.

"Apakah publik punya trust yang tinggi kepada institusi publik atau tidak, apakah party-id nya tinggi atau tidak," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya