Berita

Komisioner KPU, Hasyim Asyari/Net

Politik

Datanya Digunakan Sebagai Basis Vaksinasi Covid-19, KPU: Ini Menunjukkan Kepercayaan Publik

SABTU, 23 JANUARI 2021 | 16:35 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Langkah yang diambil Kementerian Kesehatan terkait pendataaan penerima vaksin Covid-19 mendapat tanggapan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Pasalnya, basis data vaksinasi Covid-19 dari kalangan masyarakat yang akan dipakai Kementerian Kesehatan diambil dari dokumen milik KPU.

Komisioner KPU, Hasyim Asyari mengatakan, hal serupa sudah pernah terjadi sebelumnya dan dilakukan oleh beberapa lembaga negara.

"Kemenkes adalah bukan lembaga pertama yang akan menggunakan data KPU," ujar Hasyim saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (23/1).

Sebagai contoh, Hasyim menyebutkan penggunaan data KPU oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk memeriksa nama-nama calon anggota Bawaslu provinsi kabupaten/kota dan juga panitia pengawas pemilu (panwaslu) kecamatan, desa, kelurahan atau TPS.

"Kemendagri dan Kementerian PAN RB juga pernah minta tolong KPU untuk memeriksa nama-nama CPNS di Sipol. Dalam rangka untuk memastikan calon Bawaslu, Panwaslu dan CPNS bukan anggota parpol," ungkapnya.

Oleh karena itu, KPU menyatakan penggunaan data yang meraka miliki di Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) dan sistem pemutakhiran data pemilih Sidalih menandakan akurasi data yang baik.

"Ini menunjukkan kepercayaan publik dan berbagai pihak kepada sistem informasi yang disediakan KPU yaitu Sidalih dan Sipol," tuturnya.

"KPU akan terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas layanan kepemiluan berbasis IT untuk keperluan kepemiluan ke depan," demikian Hasyim Asyari menambahkan.

Rencana penggunaan data KPU oleh Kemenkes untuk basis data penerima vaksinasi untuk masyarakat disampaikan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dalam acara  diskusi virtual Komite Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Jawa Barat, Jumat kemarin (22/1).

Dalam kesempatan tersebut, Budi mengaku kapok menggunakan data Kemenkes yang tidak sesuai dengan fakta yang ada di lapangan.

Sehingga, dia menyatakan alasan Kemenkes bakal menggunakan data KPU adalah karena mempunyai akurasi yang baik. Sebab, dalam Pilkada kemarin ada tahapan verifikasi faktual calon data pemilih.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya