Berita

Ilustrasi vaksinasi/Net

Kesehatan

Pakar: Efek Samping Sinovac Ringan, Masyarakat Tak Perlu Khawatir

SABTU, 23 JANUARI 2021 | 00:38 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Efek samping yang ditimbulkan vaksin Covid-19 dari Sinovac masih tergolong ringan.

Hal tersebut berdasarkan laporan yang diterima Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) pasca vaksinasi Sinovac yang sudah dilakukan kepada beberapa pihak.

Merujuk pada laporan tersebut, pakar epidemiologi fakultas kesehatan masyarakat UI, Tri Yunis Miko Wahyono menyampaikan, masyarakat tidak perlu merasa khawatir dengan efek samping vaksin Sinovac.

"Memang sudah dilaporkan pada uji klinis fase 3 dan 2. Kenapa (efek) ringan saja (masyarakat) khawatir?" kata Tri Yunis kepada wartawan, Jumat (22/1)

Tri Yunis menjelaskan bahwa efek samping dari vaksinasi Covid-19 tidak dialami semua orang. “Tertentu saja yang mengalami efek samping," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Manajer Lapangan Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Universitas Padjadjaran, Eddy Fadlyana juga mengatakan efek samping dari vaksin Covid masih wajar.

“30% akan mengalami reaksi lokal atau sistemik," ujar Eddy.

Sedangkan anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Golkar, Yahya Zaini mendapatkan informasi vaksinasi kepada tenaga kesehatan tidak ditemukan efek samping yang signifikan.

"Ada gejala ringan dan itu wajar terjadi. Karena itu masyarakat tidak perlu khawatir," ujar Yahya Zaini.

Yahya menegaskan, keamanan vaksin Sinovac sudah dijamin. Bahkan efikasinya mencapai 63%, di atas standar minimal yang dipersyaratkan WHO sebesar 50%. Orang dengan ketahanan fisik yang lebih kuat, cenderung tidak merasakan efek samping.

Hal tersebut sejalan dengan hasil uji klinis tahap 3 yang dilakukan Bio Farma dan Universitas Padjajaran, yakni sampai dua kali penyuntikan tidak ditemukan gejala efek samping yang signifikan.

"Karena itu saya mengimbau masyarakat untuk tidak perlu ragu divaksin. Dengan vaksin kita melindungi diri sendiri, keluarga, dan orang lain," pungkas Yahya.

Populer

Gempa Megathrust Bisa Bikin Jakarta Lumpuh, Begini Penjelasan BMKG

Jumat, 22 Maret 2024 | 06:27

KPK Lelang 22 iPhone dan Samsung, Harga Mulai Rp575 Ribu

Senin, 25 Maret 2024 | 16:46

Pj Gubernur Jawa Barat Dukung KKL II Pemuda Katolik

Kamis, 21 Maret 2024 | 08:22

KPK Diminta Segera Tangkap Direktur Eksekutif LPEI

Jumat, 22 Maret 2024 | 15:59

Bawaslu Bakal Ungkap Dugaan Pengerahan Bansos Jokowi untuk Menangkan Prabowo-Gibran

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:34

Connie Bakrie Resmi Dipolisikan

Sabtu, 23 Maret 2024 | 03:11

KPK Lelang Gedung Lampung Nahdiyin Center

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:12

UPDATE

Jelang Piala AFF dan AFC, 36 Pemain Masuk Seleksi Tim U-16 Tahap Dua

Jumat, 29 Maret 2024 | 08:02

Gunung Semeru Kembali Erupsi, Warga DIminta Tak Beraktivitas

Jumat, 29 Maret 2024 | 07:25

Kemnaker Gelar Business Meeting Pengembangan SDM Sektor Pariwisata

Jumat, 29 Maret 2024 | 07:11

2.098 Warga Terjangkit DBD, Pemkot Bandung Siagakan 41 Rumah Sakit

Jumat, 29 Maret 2024 | 07:01

Sebagian Wilayah Jakarta Diprediksi Hujan Ringan

Jumat, 29 Maret 2024 | 06:21

Warga Diimbau Lapor RT sebelum Mudik Lebaran

Jumat, 29 Maret 2024 | 06:11

Generasi Z di Jakarta Bisa Berkontribusi Kendalikan Inflasi

Jumat, 29 Maret 2024 | 06:04

Surat Dr Paristiyanti Nuwardani Diduga jadi Penyebab TPPO Farienjob Jerman

Jumat, 29 Maret 2024 | 06:00

Elektabilitas Cak Thoriq Tak Terkejar Jelang Pilkada Lumajang

Jumat, 29 Maret 2024 | 05:42

Satpol PP Diminta Jaga Perilaku saat Berinteraksi dengan Masyarakat

Jumat, 29 Maret 2024 | 05:31

Selengkapnya