Berita

Mantan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara/Net

Hukum

Yakini Suap Bansos Lebih Besar Dan Keterlibatan Pihak Lain, KPK: Akan Kita Gali

RABU, 20 JANUARI 2021 | 21:16 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku sedang mencari bukti-bukti lain terkait dugaan keterlibatan pihak lain dalam kasus korupsi bantuan sosial (bansos).

Hal itu disampaikan oleh Deputi Bidang Penindakan dan Eksekusi KPK, Karyoto merespon hasil investigasi Tempo soal adanya korupsi bansos untuk difabel.

"Tentunya kalau kemarin ada muncul di Tempo dan lain-lain, kalau memang sebagai informasi yang bagus ya kita padukan, kita cari. Karena memang di program bansos itu banyak sekali bukan hanya difabel, PKH, dan lain-lain," ujar Karyoto kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (20/1).


KPK pun kata Karyoto, saat ini sedang mencari bukti-bukti terkait adanya pengurangan kualitas bansos dan lainnya.

"Tentu kita mencari alat pendukung yang lain. Dan ini pun masih banyak dikembangkan yang lain-lain. Kan rekan-rekan juga tahu kita tidak berhenti disitu," katanya.

Lanjutnya, KPK saat ini masih fokus di perkara suap yang menjerat Juliari Peter Batubara (JPB) saat menjabat Menteri Sosial dan empat tersangka suap lainnya dalam perkara ini.

Hal itu dikarenakan, perkara suap, KPK mempunyai keterbatasan waktu untuk menyelesaikan proses penyidikannya.

"Nah Pasal 2 dan Pasal 3 kita mencari-cari ya, proyek apa saja bentuk pengadaannya, siapa yang melakukan, PPK-nya bagaimana, terus kemudian cara pengadaannya juga bagaimana, nah itu kita sedang mencari-cari dan ini dikembalikan lagi pada proses penyelidikan," jelasnya.

Apalagi, sambungnya, KPK juga meyakini bahwa jumlah suap bansos sendiri bukan hanya dikisaran yang sebelumnya disampaikan KPK.

"Masih banyak yang lain. Pasti kalau memang nanti ada informasi yang cukup kita akan mengejar juga. Tentunya nanti kalau ada informasi yang sangat cukup akan kita gali juga," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya