Berita

Dukungan untuk Donald Trump dari warga Jepang di Tokyo pada Rabu, 20 Januari 2021/Net

Dunia

Detik-detik Lengsernya Trump, Ratusan Warga Jepang Lakukan Pawai Teriakkan Dukungan Dari Tokyo

RABU, 20 JANUARI 2021 | 21:04 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemandangan mengharukan terlihat di Jepang pada Rabu (20/1). Sekelompok penggemar Donald Trump di sana berduyun-duyun turun ke jalan-jalan di ibu kota Tokyo pada Rabu (20/1) siang waktu setempat. Mereka meneriakkan dukungan untuk presiden Amerika Serikat yang akan lengser itu, beberapa jam jelang pelantikan penggantinya, Joe Biden.

Sekitar 120 orang yang ikut bergabung dalam pawai di pusat kota Tokyo membawa bendera Amerika dan Jepang, serta sebagian lainnya membawa bendera dukungan untuk Trump.

Ada juga di antara mereka yang memegang spanduk bertuliskan Trump adalah ‘pemenang sebenarnya’ dari pemilihan presiden AS, 3 November lalu.

Semua mengenakan masker.

“Kami ingin menunjukkan bahwa banyak orang di Jepang mendukung Presiden Trump," kata penyelenggara aksi, Naota Kobayashi, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (20/1).

“Kami semua bernyanyi bersama sehingga suara kami dapat terbang di atas Samudra Pasifik dan mencapai AS,” lanjutnya.

Para penggemar Trump di Jepang menyanjung sikap keras Trump terhadap China. Yang lainnya menyanjung Trump karena mendukung Kristen konservatif, salah satunya Kobayashi. Sementara penggemar Trump lainnya adalah mereka yang menganut teori konspirasi QAnon, -sebuah teori konspirasi yang sering menyebarkan kekerasan dan menyesatkan, contohnya melawan hasil pilpres.

Tokyo telah menyaksikan serangkaian demonstrasi pro-Trump sejak pemilu, dengan para peserta melambaikan spanduk kampanyenya serta mengenakan topi merah ciri khasnya. Pawai hari Rabu lebih kecil dari beberapa acara sebelumnya.

Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, yang mengundurkan diri Agustus lalu, menjalin hubungan dekat dengan Trump, bermain golf dan sering melakukan panggilan telepon dan pertemuan.

Biden akan menjadi presiden AS ke-46 pada sebuah upacara di Washington dalam suasana ketat akibat pembatasan virus corona serta masalah keamanan pasca kerusuhan di Capitol Hill 6 Januari lalu.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya