Berita

Suntik vaksin/Net

Dunia

Penyebab Efek Samping Kelumpuhan Wajah Usai Disuntik Vaksin Pfizer Belum Diketahui

RABU, 20 JANUARI 2021 | 16:54 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Penyebab kelumpuhan saraf wajah sebagai efek samping dari suntikan vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech masih belum diketahui.

Dokter asal Israel sekaligus mantan Ketua Asosiasi Medis Dunia, Prof. Leonid Eidelman mengatakan, efek samping kelumpuhan saraf wajah merupakan komplikasi yang jarang terjadi dan tidak berlangsung lama untuk banyak orang, meski beberapa mengalami lebih lama.

"Ini adalah komplikasi yang sangat jarang. Kami tidak tahu penyebabnya, tidak pasti mengapa (kelumpuhan) berkembang. Kelumpuhan wajah itu sendiri, tanpa kaitan dengan suntikan vaksin, hasil dari alasan yang kami tidak tahu sama sekali. Juga tidak jelas mengapa kelumpuhan terjadi setelah dosis vaksin," jelasnya, seperti dikutip Sputnik.

"Untuk sebagian besar, ini [kelumpuhan] berjalan agak cepat, tetapi ada kemungkinan bahwa akan ada kasus yang sangat jarang," sambungnya.

Eidelman mengatakan, medis memberikan kortikosteroid atau glukokortikosteroid kepada pasien yang mengalami efek samping kelumpuhan wajah dan hasilnya cukup membantu.

Awal pekan ini, Kementerian Kesehatan melaporkan setidaknya 13 warga Israel menderita kelumpuhan wajah ringan usai disuntik dosis pertama vaksin Pfizer.

Meski belum ada penjelasan mengenai penyebab efek samping tersebut, namun otoritas tetap merekomendasikan agar dosis kedua diberikan.

Pemerintah Israel menandatangani kesepakatan dengan Pfizer dan BioNTech pada November lalu untuk 8 juta dosis vaksin. Lebih dari 20 persen dari populasi atau lebih dari 9 juta orang telah menerima dosis vaksin pertama sejak vaksinasi dimulai pada 20 Desember.

Setidaknya dua lansia dengan penyakit komorbid dilaporkan meninggal dunia usai menerima vaksin.

Populer

Gempa Megathrust Bisa Bikin Jakarta Lumpuh, Begini Penjelasan BMKG

Jumat, 22 Maret 2024 | 06:27

KPK Lelang 22 iPhone dan Samsung, Harga Mulai Rp575 Ribu

Senin, 25 Maret 2024 | 16:46

Pj Gubernur Jawa Barat Dukung KKL II Pemuda Katolik

Kamis, 21 Maret 2024 | 08:22

KPK Diminta Segera Tangkap Direktur Eksekutif LPEI

Jumat, 22 Maret 2024 | 15:59

Bawaslu Bakal Ungkap Dugaan Pengerahan Bansos Jokowi untuk Menangkan Prabowo-Gibran

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:34

Connie Bakrie Resmi Dipolisikan

Sabtu, 23 Maret 2024 | 03:11

KPK Lelang Gedung Lampung Nahdiyin Center

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:12

UPDATE

Prabowo dan Gibran Hadiri Acara Nuzulul Quran di DPP Partai Golkar

Jumat, 29 Maret 2024 | 17:46

Biden, Obama dan Clinton Diprotes karena Bela Israel di Penggalangan Dana Terbesar Demokrat

Jumat, 29 Maret 2024 | 17:39

Calon Walikota Surabaya yang Punya 3 Kriteria Ini Berpotensi Diusung Gerindra

Jumat, 29 Maret 2024 | 17:23

Menlu Rusia: Rencana Perdamaian Ukraina Tidak Ada Gunanya

Jumat, 29 Maret 2024 | 17:03

Bawaslu Pastikan Lakukan Pencegahan Pelanggaran Netralitas ASN

Jumat, 29 Maret 2024 | 17:03

Terbukti Langgar Etik, Ketua PPK Kedaton Dipecat KPU Bandar Lampung

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:59

Kalau Ingin Gibran Aman, Jokowi Tak Usah Intervensi Pemerintahan Prabowo

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:41

Indonesia Mengglobal Bersama USAID Teman LPDP Ajak Pelajar Berani Belajar di AS

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:30

Ada Diskon Tarif Tol Buat Pemudik yang Berangkat Lebih Awal

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:21

KPK Dalami Temuan Catatan Proyek Kementan yang Digarap Bos Pakaian Dalam Hanan Supangkat

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:11

Selengkapnya