Berita

Pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam/Net

Politik

Tes Covid-19 Jangan Jadi Alat Pembungkaman Kebebasan Berekspresi

RABU, 20 JANUARI 2021 | 15:42 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Tes swab Covid-19 jangan dijadikan alat untuk melakukan pembungkaman terhadap kebebasan berekspresi meskipun di tengah pandemi Covid-19.

Begitu disampaikan oleh pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam menanggapi adanya dugaan pembungkaman yang dialami tiga aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalimantan Timur (Kaltim) dengan modus tes swab.

"Banyak yang mengatakan demikian, bahkan sekarang masuk kantor harus tes swab, teman saya pernah mengalami bahwa yang melakukan tes swab tidak memakai standar sebagaimana dilakukan oleh tenaga kesehatan," ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (20/1).


Saiful pun menegaskan agar tes swab tidak dijadikan ajang pembungkaman terhadap aktivis yang akan memperjuangkan hak-hak masyarakat banyak.

Karena yang demikian, akan membuat masyarakat tidak melakukan tes swab karena takut dicovidkan.

"Sehingga menurut saya, selain akurasi dari tes juga harus terstandarisasi, jangan sampai ada oknum-oknum yang menjadikan dan memanfaatkan tes Covid-19 sebagai alat untuk melakukan pembungkaman terhadap kebebasan berekspresi ditengah pandemi," tegas Saiful.

Apalagi, Saiful juga mengungkapkan adanya hak klien yang tengah menjalani proses hukum dibatasi oleh aparat penegak hukum.

"Kita lihat misalnya, di kantor-kantor aparat penegak hukum kita juga dibatasi dalam hal melakukan pendampingan atau mewakili klien, itu bisa jadi masalah dan bagaimana dengan hak-hak klien untuk mendapatkan pendampingan," pungkas Saiful.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya