Berita

Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto/Net

Politik

Golkar Tidak Terbelah, Syarat Utama Airlangga Dapat Tiket Pilpres 2024

RABU, 20 JANUARI 2021 | 04:34 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Tokoh senior Partai Golkar diprediksi akan jadi ganjalan untuk Airlangga Hartarto untuk mendapatkan tiket capres di pemilu 2024 mendatang.

Sebabnya, faksi di tokoh senior Golkar rentan memunculkan pembelahan kekuatan di internal partai. 

Direktur Eksekutif Indopolling Network, Wempy Hadir mengatakan, kans Airlangga untuk berkontestasi di Pilpres 2024 mendatang sangat terbuka lebar.

Mengingat Joko Widodo tidak akan maju pada Pilpres mendatang. Apalagi Airlangga merupakan Ketua Umum Partai besar.

"Peluang Airlangga untuk masuk dalam bursa capres maupun cawapres sangat terbuka lebar. Sebab hingga saat ini belum ada figur dominan yang menguasai gelanggang politik nasional," demikian analisa Wempy kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (20/1).


Meski demikian, besarnya kans Airlangga diprediksi terganjal oleh para tokoh senior yang selalu terlibat dalam menentukan arah politik Golkar.

Kata Wempy, rekam jejak politik Golkar dalam setiap kontestasi Pilpres sejak pasca reformasi belum berhasil mengantarkan kadernya merebut kursi Presiden.

"Dampaknya sangat jelas, Golkar mengalami penurunan peran strategis dalam mengelola kekuasaan karena distribusi kekuasaan/peran kepada Golkar sangat terbatas," tandas Wempy.

Saran Wempy, jika Golkar ingin menjadikan Pemilu 2024 sebagai momentum untuk menjadi pemain utama Pilpres, maka mesin partai harus solid dalam menentukan sikap politik nasional.

Wempy mewanti-wanti jangan sampai pembelahan di internal partai jelang Pilpres kembali terjadi.

Ia menyarankan agar Airlangga benar-benar melakukan komunikasi politik di level senior elite. Dengan demikian, Wempy meyakini langkah Airlangga meraih tiket Pilpres 2024 akan didapatkan dengan mudah.  

"Pak Aiarlangga mesti melakukan komunikasi yang intens dengan paea senior agar terbangun frame yang sama menuju Pilpres 2024 nanti," pungkas Wempy.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya