Berita

Ilustrasi Kapal China yang masuk Perairan Indonesia/Net

Pertahanan

Fakta Dan Dugaan Pelanggaran Kapal China Yang Masuk Ke Perairan Selat Sunda

SELASA, 19 JANUARI 2021 | 14:48 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Fakta detil dan dugaan pelanggaran masuknya kapal asal China bernama Xiang Yang Hong 03 di perlintasan Perairan Selat Sunda, dipaparkan Badan Kemanan Laut (Bakamla).

Kepala Bagian Humas dan Protokol Bakamla, Kolonel Wisnu Pramandita mengatakan, pihaknya berhasil mendeteksi masuknya kapal China tersebut sejak tanggal 10 Januari melalui sistem identifikasi otomatis (Automatic Identification System/AIS).

Melalui AIS berbasis citra satelit yang dimilikinya tersebut, Bakamla bisa melihat pergerakan sekaligus tindakan Kapal China tersebut yang beberapa kali mematikan AIS.

"Kita mendeteksi bahwa ini ada kapal yang secara frekuensi itu ada 3 kali mematikan AIS. karena hilang dalam radar AIS dan tiba-tiba muncul lagi. Tetapi dalam waktu yang cukup lama," ujar Wisnu saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (19/1).

Berdasarkan catatannya, Bakamla mendeteksi Kapal China yang digunakan untuk survei tersebut mematikan AIS dalam 3 periode yang berbeda.

"Ada delapan jam, 34 jam, dan ada yang 12 atau 11 jam. Itu mereka mematikan AIS," beber Wisnu.

Dalam ketentuan pelayaran nternasional dan juga nasional, Wisnu mneernagkan, tidak ada sanksi pidana bagi kapal asing yang mematikan AIS di perairan yang bukan negaranya.

"Hanya ada sanksi administrasi bagi kapal-kapal yang mematikan AIS, berdasarkan Permenhub 65/2019," kata Wisnu.

Tapi dari fakta tersebut, Wisnu mengakui Bakamla melihat dugaan perilaku tidak wajar dari Kapal China yang melintas di Selat Sunda dengan mematikan AIS.

"Jadi ada dugaan, meskipun tidak bisa kita membutikan secara tegas. Tapi setidakya dalam pandangan saya langkah Bakamla dalam membayang, menanyakan, menjadi satu daya tangkal. Bahwa kalau kamu mematikan lagi saya tau loh," ungkapnya.

"Jadi jangan suka matiin AIS, patuhi. Itu bentuk aksi yang bisa maksimum dilakukan Bakamla," demikian Wisnu Pramandita menambahkan.

Populer

Beredar Kabar, Anies Baswedan Besok Didaftarkan 4 Parpol ke KPU

Rabu, 28 Agustus 2024 | 18:10

Aktivis Demo di KPK, Minta Menteri Trenggono Ditangkap

Jumat, 30 Agustus 2024 | 15:17

Anies Tak Bisa Didikte Diduga Jadi Alasan PDIP Batal Umumkan Cagub

Selasa, 27 Agustus 2024 | 08:15

Kabar Anies Batal Diusung PDIP, Djarot: Karena Ada Aspirasi dari Bawah

Senin, 26 Agustus 2024 | 19:02

Tenang, Peluang Anies di Pilkada Jakarta Belum Tertutup

Rabu, 28 Agustus 2024 | 11:20

Parpol Dilarang Tarik Dukungan, Peluang Anies Hampir Pupus

Kamis, 29 Agustus 2024 | 09:49

Jemaah Suruh RK Turun dari Panggung Haul Mbah Priok

Senin, 02 September 2024 | 09:22

UPDATE

KPU Lampung Timur Nodai Demokrasi

Jumat, 06 September 2024 | 03:53

Garuda Sukses Tahan Imbang Green Falcons 1-1

Jumat, 06 September 2024 | 03:32

Bawaslu Jatim dan Surabaya Diperiksa DKPP

Jumat, 06 September 2024 | 03:11

KGN Siap Memenangkan Pramono-Rano

Jumat, 06 September 2024 | 02:57

Tolak Pendaftaran Dawam-Ketut, Begini Penjelasan KPU Lampung Timur

Jumat, 06 September 2024 | 02:40

Diteriaki Warga saat Ziarah ke Makam Mbah Priok, Ridwan Kamil: Itulah Indahnya Demokrasi

Jumat, 06 September 2024 | 02:14

Kejagung Didesak Eksekusi Mantan Bupati Merauke John Gebze

Jumat, 06 September 2024 | 02:08

Rumput SUGBK Tetap Mulus Selama Misa

Jumat, 06 September 2024 | 01:58

3 Orang Diamankan Polisi dalam Kebocoran Pipa Minyak di Wilayah Kerja SKK Migas

Jumat, 06 September 2024 | 01:36

Paus Fransiskus Ajak Umat Katolik Teladani 2 Sikap Dasar sebagai Murid Yesus

Jumat, 06 September 2024 | 01:15

Selengkapnya