Berita

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus/Net

Dunia

WHO Kecam Pembuat Vaksin Yang Prioritaskan Keuntungan Di Tengah Pandemi

SELASA, 19 JANUARI 2021 | 14:01 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan kecaman bagi pembuat obat dan vaksin yang mencari keuntungan di tengah pandemi Covid-19.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, tidak benar jika kelompok orang dewasa yang lebih muda dan sehat di negara kaya sudah bisa mendapat suntikan vaksin Covid-19 sebelum kelompok berisiko di negara-negara miskin.

Hal itu disampaikan Tedros saat memulai pertemuan dewan eksekutif di Jenewa, seperti dikutip 9News, Selasa (19/1).

"Hanya 25 dosis telah diberikan di satu negara berpenghasilan terendah, bukan 25 juta, bukan 25 ribu, hanya 25. Saya harus terus terang, dunia berada di ambang kehancuran moral yang dahsyat," ujar Tedros.

"Benar bahwa semua pemerintah ingin memprioritaskan vaksinasi pada petugas kesehatan mereka sendiri dan orang tua terlebih dahulu. Tapi tidak benar bahwa orang dewasa yang lebih muda dan lebih sehat di negara kaya divaksinasi sebelum petugas kesehatan dan orang tua di negara miskin. Akan ada cukup vaksin untuk semua orang," lanjutnya.

Tedros mengatakan, vaksin memang membawa harapan bagi sebagian orang. Tetapi pada saat yang sama juga menjadi penghalang yang melebarkan ketidaksetaraan antara negara kaya dan negara miskin.

Tedros juga mengkritik kesepakatan bilateral antara pembuat vaksin dan negara-negara kaya karena lebih mengangkat masalah keuntungan.

"Situasi ini diperparah oleh fakta bahwa sebagian besar produsen memprioritaskan persetujuan regulasi di negara kaya, di mana keuntungan paling tinggi, daripada menyerahkan berkas lengkap ke WHO," jelas Tedros.

Sejauh ini, WHO sudah memberikan persetujuan penggunaan darurat untuk vaksin yang dibuat oleh Pfizer-BioNTech, dan kemungkinan akan akan memberikan izin di Moderna.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya