Berita

Pakar dari China dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenakan masker saat mengunjungi Rumah Sakit Wuhan Tongji, pusat wabah virus corona di Hubei, China, 23 Februari 2020/Net

Dunia

AS-China Berdebat Lagi Saat Tim Ahli Berada Di Wuhan Untuk Penelitian Asal Usul Virus

SELASA, 19 JANUARI 2021 | 06:31 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perwakilan China menekankan lagi pendiriannya bahwa penelitian asal usul virus tidak boleh dipengaruhi oleh tekanan politik apa pun.

Sun Yang, direktur jenderal kantor tanggap darurat kesehatan Komisi Kesehatan Nasiona China, menyampaikan hal itu saat Amerika mendesak agar China berlaku transparan dengan mengizinkan tim ahli dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mewawancarai tim medis, mantan pasien, dan pekerja laboratorium di pusat kota Wuhan.

“Studi asal virus bersifat ilmiah. Perlu koordinasi dan kerja sama. Kita harus menghentikan tekanan politik apa pun," ujar Sun Yang, sekaligus teguran keras untuk Amerika Serikat.

Amerika Serikat selama ini menuduh China menyembunyikan penyebaran awal. Mereka juga mengkritik ketentuan kunjungan, di mana para ahli China telah melakukan penelitian tahap pertama.

"China harus membagikan semua studi ilmiah tentang sampel hewan, manusia, dan lingkungan yang diambil di Wuhan, tempat virus SARS-CoV-2 diyakini telah muncul pada akhir 2019," menurut Garrett Grigsby dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, seperti dilaporkan Reuters, Senin (18/1).

Grigsby juga merujuk pada varian virus yang ditemukan di Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil.

“Kami memiliki tugas serius untuk memastikan bahwa penyelidikan kritis ini kredibel dan dilakukan secara objektif dan transparan,” kata Grigsby.

Bukan hanya pihak AS saja yang mendesak hal itu, delegasi Australia juga menyerukan agar tim WHO memiliki akses ke data dan informasi yang relevan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya