Berita

Alexei Navalny dan istrinya, Yulia ketika tiba di Moskow/Net

Dunia

AS Dan Uni Eropa Kompak Suarakan Pembebasan Segera Alexei Navalny

SENIN, 18 JANUARI 2021 | 11:01 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS) mendesak Rusia untuk segera membebaskan tokoh oposisi Alexei Navalny yang ditahan sesaat setelah tiba di Bandara Sheremetyovo, Moskow pada Minggu (17/1).

Navalny tiba di Moskow menggunakan pesawat Berlin dan langusng ditahan oleh pihak bea cukai. Ia ditahan karena melanggar masa percobaan.

Penangkapan Navalny langsung dikutuk keras oleh Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo yang menyebutnya sebagai upaya Rusia untuk membungkam tokoh oposisi.

"Kami mencatat dengan sangat prihatin bahwa penahanannya adalah yang terbaru dari serangkaian upaya untuk membungkam Navalny dan tokoh oposisi lainnya serta suara independen yang mengkritik otoritas Rusia," ujar Pompeo, seperti dikutip AFP.

"Navalny bukan masalahnya. Kami menuntut pembebasannya segera dan tanpa syarat. Para pemimpin politik yang percaya diri tidak takut suara-suara yang kontra, atau melakukan kekerasan terhadap atau salah menahan lawan politik," tambahnya.

Penasihat keamanan nasional Presiden terpilih Joe Biden, Jake Sullivan juga meminta Rusia untuk membebaskan Navalny.

"Pak Navalny harus segera dibebaskan, dan para pelaku serangan keji terhadap nyawanya harus dimintai pertanggungjawaban. Serangan Kremlin terhadap Pak Navalny bukan hanya pelanggaran hak asasi manusia, tapi penghinaan terhadap orang-orang Rusia yang ingin suara mereka didengar," kata Sullivan.

Seperti halnya AS, Presiden Dewan Eropa Charles Michel juga mengutuk penahanan Navalny dan mendesak otoritas Rusia untuk membebaskannya.

"Penahanan Alexei Navalny setibanya di Moskow tidak dapat diterima. Saya meminta pihak berwenang Rusia untuk segera membebaskannya," tulis Michel di Twitter.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell menggemakan seruan tersebut.

"Otoritas Rusia harus menghormati hak Alexei Navalny dan segera membebaskannya. Politisasi pengadilan tidak dapat diterima," cuit Borrell.

Navalny meninggalkan Rusia selama hampir lima bulan untuk mendapatkan perawatan di Jerman setelah ia tidak sadarkan diri karena diracun oleh Novichok.

Pada akhir tahun, Rusia memberikan ultimatum kepada Navalny untuk segera kembali dan mematuhi masa percobaannya yang berakhir pada 31 Desember. Jika ia tidak kembali, maka Navalny akan mendapat hukuman penjara secara nyata.

Dengan alasan harus mendapat perawatan, Navalny kemudian baru kembali ke Rusia pada Minggu.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya