Berita

Alexei Navalny ketika tiba di Bandara Sheremetyovo, Moskow/Net

Dunia

Tiba Di Moskow, Alexei Navalny Langsung Ditahan Bea Cukai

SENIN, 18 JANUARI 2021 | 08:53 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Tokoh oposisi Rusia yang sangat vokal, Alexei Navalny telah ditahan oleh bea cukai ketika tiba di Bandara Sheremetyevo, Moskow pada Minggu (17/1).

Penahanan Navalny itu dikonfirmasi oleh Layanan Penjara Federal Ruaia (FSIN). Di mana FSIN sendiri sudah memasukkan nama Navalny ke dalam daftar buronan nasional pada akhir tahun lalu.

"Alexei Navalny yang dalam masa percobaan telah dicari sejak 29 Desember 2020, karena beberapa pelanggaran masa percobaan," ujar FSIN dalam keterangan yang dikutip Sputnik.

FSIN menjelaskan, hukuman lebih lanjut untuk Navalny akan ditentukan oleh pengadilan.

Navalny mendarat di Bandara Sheremetyevo, Moskow pada pukul 20.12 waktu setempat menggunakan pesawat dari Berlin. Seharusnya pesawat itu dijadwalkan mendarat di Bandara Vnukovo pada 19.20 waktu setempat namun bandara ditutup karena masalah teknis.

Navalny kembali ke Rusia setelah menghabiskan hampir lima bulan di Jerman untuk mendapatkan perawatan setelah keracunan dengan Novichok pada 20 Agustus.

Pada awalnya, dokter Rusia yang merawat Navalny di sebuah rumah sakit di Omsk mengaku tidak menemukan adanya jejak keracunan tersebut.

FSIN mendesak Navalny untuk kembali ke Rusia karena masa percobaannya yang habis pada 31 Desember 2020. Namun aktivis tersebut tidak kunjung kembali karena harus mendapat perawatan.

Navalny terlibat dalam kasus Yves Rocher. Pada tahun 2014, dia dihukum karena dituding menggelapkan 364 ribu dari perusahaan Prancis, dan 61 ribu dari perusahaan lain.

Kasus penipuan lain terhadap Navalny diluncurkan pada Desember 2020, dengan Komite Investigasi menuduhnya menghabiskan 4,8 juta dolar AS sumbangan yang dikumpulkan oleh dana antikorupsinya untuk pengeluaran pribadi, yaitu perawatan dari keracunan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya