Berita

Aparat bentrok dengan pengunjuk rasa di Myanmar/Net

Dunia

Demonstran Myanmar Bentrok Dengan Aparat, Tuntut Pengadilan Segera Sidangkan Kasus Biksu Radikal Ashin Wirathu

SABTU, 16 JANUARI 2021 | 17:47 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kepolisian Myanmar terlibat bentrok dengan puluhan pengikut Ashin Wirathu, biksu radikal, yang ditahan sejak November lalu. Mereka menuntut pengadilan segera menggelar persidangan untuk panutannya itu.

Para pengunjuk rasa yang kebanyakan adalah seorang biksu, berkumpul di luar Penjara Insein di kota utama Yangon di Myanmar untuk melakukan demonstrasi.

Polisi mengatakan mereka sebenarnya tidak bermaksud untuk membubarkan protes, tetapi massa yang saling memprovokasi menyebabkan situasi menjadi buruk dan berujung penangkapan seorang pengunjuk rasa.

“Kami mencoba untuk bernegosiasi dan orang itu membalas dengan kasar dan mulai berkelahi,” kata Tin Latt, kepala kantor polisi Insein, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (16/1).

Protes dilakukan oleh sekitar 50 orang itu akhirnya bubar setelah terjadi baku hantam.

Wirathu dikenal karena retorikanya terhadap Muslim minoritas, khususnya komunitas Rohingya. Tapi dia juga mengkritik pemerintah sipil Aung San Suu Kyi dan mendukung kekuatan militer Myanmar.

“Meskipun dia menyerahkan dirinya dengan berani dan tegas untuk diadili, dia masih belum dibawa ke pengadilan atau diberi vonis,” kata seorang biksu dalam protes itu kepada wartawan. Dia mengatakan tahanan lain yang ditahan juga harus dibawa ke pengadilan. Penundaan persidangan dianggap memperburuk kondisi dengan Ashin Wirathu yang akan semakin lama berada di dalam tahanan tanpa kejelasan statusnya.

Wirathu menghadapi persidangan berdasarkan undang-undang yang melarang membawa "kebencian atau penghinaan" atau ketidakpuasan kepada pemerintah. Menurut undang-undang Myanmar, kejahatan Witahu bisa membuatnya mendekam di jeruji besi hingga tiga tahun.

Dia menyangkal melakukan kesalahan, meskipun belakangan menyerahkan diri setelah lebih dari setahun buron.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya