Berita

Staf Khusus Presiden bidang Sosial dan Bencana era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Andi Arief/Net

Nusantara

Gempa Majene, Andi Arief Teringat Bahaya Tsunami Pengulangan 1969

JUMAT, 15 JANUARI 2021 | 16:14 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Indonesia dirundung duka atas terjadinya gempa bumi yang terjadi di Majene, Sulawesi Barat. Setelah pada Kamis siang (14/1) digoyang gempa magnitudo 5,9, Mamuju kembali diguncang gempa M6,3 pada Jumat (15/1) dini hari.

Bila dilihat dari pengalaman, Suawesi sendiri menjadi salah satu pulau di Indonesia yang rawan terjadi gempa.

Bahkan Staf Khusus Presiden bidang Sosial dan Bencana era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Andi Arief mengingatkan kisah pilu masyarakat Majene yang diguncang gempa disertai tsunami tahun 1969 silam.


Pada 23 Februari 1969, Majene, terjadi gempa M 6,9 yang menewaskan sedikitnya 64 orang. Gempa tersebut disusul dengan tsunami dengan ketinggian air hingga 10 meter.

Melalui akun Twitternya, Andi Arief mengaku sempat mendapat informasi yang megingatkan bahaya tsunami 1969 kembali terulang.

"Tahun 2011, saya dan tim ahli gempa sempat ke Palu dan mendapatkan informasi dari Majene yang mengingatkan bahaya tsunami pengulangan 1969. Ada cerita rakyat yang masih membekas di Majene, Lembong Tallu. Ombak tiga tingkat," kata Andi Arief, Jumat (15/1).

Berdasarkan laporan terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gempa Mamuju Jumat dini hari telah menelan sedikitnya 34 orang meninggal dunia.

Pengulangan gempa 1969 pun turut disampaikan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati. Ia menjelaskan, gempa yang terjadi di Majene Sulawesi Barat merupakan gempa ulangan 1969 karena Mamuju Thrust yang masih sangat aktif.

"Gempa periode ulang yang terjadi di 1969 dan terulang lagi, kalau kami hitung pengulangannya kurang lebih 2019, jadi memang saat ini terjadi," kata Dwikorita dalam konferensi pers hari ini.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya