Berita

Ketua Komisi III DPR RI Herman Herry/Net

Politik

Ketua Komisi III Tidak Paham Faksi-faksi Di Internal Polri Yang Dimaksud Novel Baswedan

JUMAT, 15 JANUARI 2021 | 15:47 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo diharapkan mampu memperbaiki institusi Polri. Pasalnya, ada banyak faksi di internal kepolisian yang sarat kepentingan.

Hal itu diungkapkan penyidik senior KPK Novel Baswedan melalui akun Twitter pribadinya @nazaqistsha, Jumat (15/1).

Menyikapi hal itu, Ketua Komisi III DPR Herman Herry mengaku tidak mengetahui faksi di internal yang dimaksud Novel Baswedan.

Namun, politisi PDI Perjuangan ini sependapat dengan Novel bahwa Komjen Listyo Sigit Prabowo harus profesional dalam menegakkan hukum tanpa tebang pilih.

"Kami tidak paham soal hal tersebut karena hal itu yang tahu adalah orang per orang di internal Polri. Namun apa yang dikatakan Pak Novel, kami sangat sependapat setidaknya adanya kesepahaman antar aparat penegak hukum terkait agenda penegakan hukum ke depan agar lebih profesional dan bermartabat," kata Herman kepada wartawan, Jumat (15/1).

Menurut Herman, terkait masih adanya lettingan di korps Bhayangkara, dia yakin Komjen Listyo Sigit Prabowo bisa menjadi pemimpin yang dapat merangkul semua.

"Kalau basis angkatan yang dimaksudkan solidaritas secara psikis berdasarkan angkatan pasti ada, namun semua tergantung gaya kepemimpinan pimpinan Polri. Makanya saya katakan bahwa Komjen Listyo Sigit adalah calon Kapolri yang reformatif, dan akan bisa merangkul senior dan junior dalam rangka soliditas organisasi Polri," tuturnya.

Novel Baswedan sebelumnya melalui akun Twitter pribadinya berharap calon tunggal Komjen Listyo Sigit bisa memperbaiki institusi dan mengembalikan marwah Polri menjadi lebih baik dan profesional ke depannya.

"Semoga Komjen Listyo Sigit, calon tunggal Kapolri adalah pribadi yang berani dan antikorupsi. Sehingga Pak Sigit berani perbaiki Polri," tulis Novel Baswedan melalui akun Twitter.

"Banyak faksi di Polri yang sarat kepentingan dan saling menyandera. Sehingga pimpinan Polri tidak berani mereformasi Polri menjadi institusi yang dipercaya," sambung mantan anggota Polri itu.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya