Berita

Presiden Venezuela Nicolas Maduro/Net

Dunia

Nicolas Maduro: Sanksi AS Telah Membahayakan Semua Sektor Ekonomi Venezuela

KAMIS, 14 JANUARI 2021 | 17:07 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Presiden Venezuela Nicolas Maduro kembali mengecam sanksi ilegal dan blokade yang dilakukan pemerintah AS terhadap negaranya. Kecaman itu disampaikan Maduro dalam pidato pertanggungjawaban tahunan di hadapan Majelis Nasional pada Rabu (13/1) waktu setempat.

"Sanksi AS telah mewakili 'beragam serangan' yang secara dramatis telah membahayakan hampir semua sektor ekonomi Venezuela seperti pendapatan, mata uang, utang luar negeri, produksi minyak dan impor barang-barang penting," ungkap Maduro dalam pidatonya, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Kamis (14/1).

Maduro juga menekankan konsekuensi negatif yang ditimbulkan dari sanksi terhadap sumber pendapatan utama Venezuela, yaitu sektor minyaknya.


Maduro bahkan mengatakan Venezuela belum menjual satu barel minyak pun sejak Desember 2019 karena sanksi tersebut dan akibatnya, negara telah kehilangan 99 persen dari pendapatannya.

Dalam sebuah pernyataan terpisah, Wakil Presiden Venezuela untuk Perencanaan, Ricardo Menendez, mengatakan bahwa negara bagian Venezuela telah bahkan kehilangan lebih dari 40 miliar dolar AS akibat sanksi tersebut.

Di antara topik ekonomi lain yang dibahas dalam pidato tersebut, Maduro juga menyebutkan bahwa Venezuela akan memperdalam proses 'dolarisasi implisit', sebuah istilah yang mengacu pada negara yang meskipun secara resmi mempertahankan mata uang domestiknya juga memungkinkan mata uang asing beredar dan menjadi bagian dari kehidupan ekonominya.

Maduro akan mengusulkan sistem perbankan baru yang akan dberlakukan pada tahun ini untuk memungkinkan orang menyetor dolar mereka sehingga mereka dapat melakukan pembelian dengan kartu debit, bukan uang tunai.

Pada akhirnya, pidato hari Rabu (13/1) menggambarkan ketegangan hubungan antara pemerintah Venezuela dan Amerika.

Pernyataan Maduro datang hanya beberapa jam setelah terjadi perdebatan di media sosial antara Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo yang juga menyinggung legalitas sanksi tersebut.

Di masa lalu, Nicolas Maduro telah menunjukkan kesediaannya untuk membawa AS ke Pengadilan Kriminal Internasional sebagai tanggapan atas sanksi sepihak.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya