Berita

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo/Net

Dunia

Dituding Jadi Pusat Teror Al Qaeda, Bangladesh Kecam Menlu AS

KAMIS, 14 JANUARI 2021 | 15:46 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Bangladesh dibuat geram dengan pernyataan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo yang menyebutnya sebagai basis organisasi teror Al Qaeda.

Pada Selasa (12/1), melalui situs Departemen Luar Negeri, Pompeo menyebut beberapa negara sebagai pusat teror, di antaranya adalah Libya, Yaman, Iran, hingga Bangladesh.

“Bayangkan juga potensi untuk sepenuhnya menjungkirbalikkan tempat-tempat rapuh dengan kehadiran Al Qaeda yang mapan seperti Libya, Yaman, dan Maghreb, atau meningkatkan kekacauan di tempat-tempat seperti Bangladesh, di mana sel-sel al-Qaeda telah melakukan serangan" kata Pompeo.


Tak ayal pernyataan itu langsung dibalas sejumlah kritik dari negara-negara yang bersangkutan, tidak terkecuali Bangladesh.

Kementerian Luar Negeri Bangladesh pada Rabu (13/1) mengecam keras pernyataan Pompeo dengan menyebutnya tidak berdasar.

"Komentar yang tidak bertanggung jawab dari seorang pemimpin senior sangat disayangkan dan tidak dapat diterima. Bangladesh dengan keras menolak pernyataan dan pemalsuan tidak berdasar semacam ini," begitu pernyataan kementerian yang dikutip Al Jazeera.

Kementerian menyebut, tidak ada bukti kehadiran Al Qaeda di Bangladesh. Terlebih, negara Asia Selatan itu juga mempertahankan kebijakan tanpa toleransi untuk setiap bentuk terorisme dan ekstremisme.

"Rekam jejak kami dalam melawan terorisme telah membuat kami mendapat apresiasi global. Sejalan dengan komitmen kami untuk melawan terorisme, kami telah menjadi bagian dari keempat belas konvensi anti-terorisme internasional dan secara aktif terlibat dengan inisiatif 'pencegahan' internasional untuk melawan terorisme," jelas kementerian.

"Jika klaim semacam itu dapat dibuktikan dengan bukti, Pemerintah Bangladesh akan dengan senang hati mengambil tindakan yang diperlukan terhadap kegiatan tersebut," lanjut kementerian.

Lebih lanjut, kementerian menyayangkan sikap Pompeo yang menodai hubungan Bangladesh dan AS yang bersahabat.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya