Berita

Presiden Joko Widodo saat divaksinasi Covid-19/Net

Politik

Jokowi Sudah Divaksin, Masyarakat Akan Kecewa Kalau Kelamaan Menunggu Giliran

KAMIS, 14 JANUARI 2021 | 09:59 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Vaksinasi Covid-19 terhadap Presiden Joko Widodo dan para pejabat negara mendapat respons positif dari berbagai kalangan. Optimisme akan terlihat semakin kuat ketika vaksinasi sudah menyentuh masyarakat luas.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengatakan, masyarakat ingin vaksin sampai ke lingkungan terdekat dengan mereka.

"Sehingga mereka punya optimisme, semangat pada gilirannya mereka juga divaksin," katanya kepada wartawan, Kamis (13/1)


Dia menilai masyarakat akan menunggu vaksinasi. Namun, kalau waktu menunggu terlalu lama bisa bikin kecewa. Karena itu, menurut Tauhid, proses vaksinasi sebaiknya lebih cepat.

Dia mengatakan, semakin besar jangkauan vaksinasi, maka semakin cepat mencegah penyebaran pandemi Covid-19.

"Saya kira itu akan membuat optimisme bangkit. Saya kira itu mau enggak mau menjadi suatu keharusan," katanya.

Dia menambahkan, saat ini dibutuhkan penyadaran yang lebih tinggi di level masyarakat terkait vaksinasi. Karena kondisi saat ini hanya beberapa kelompok masyarakat yang sadar terhadap situasi pandemi.

"Pemerintah mau enggak mau harus turun ke bawah lagi, karena sepertinya masyarakat sudah bosan, masyarakat sudah terbiasa, dan Covid-19 seperti bukan sesuatu yang bahaya," katanya.

Di samping itu, dia sepakat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diperketat, terutama di daerah-daerah zona merah. Penanganan krisis kesehatan lebih penting dibandingkan krisis ekonomi. Kalau kasus Covid-19 terkendali, dampaknya tentu pada perekonomian. Semua lembaga pemerintah harus fokus menangani pandemi.

"Jangan bicara indeks kinerja kementerian, ya semua harus rela tidak banyak melakukan aktivitas yang penting Covid-19-nya bisa tertangani," ucapnya.

Terakhir, Tauhid meminta pemerintah mempercepat penyaluran bantuan sosial ke masyarakat dengan nilai lebih besar. Dia menilai kondisi masyarakat sekarang, dengan penambahan kasus positif mencapai 10 ribu per hari, lebih berat di bandingkan dengan awal-awal Covid-19 muncul.

Optimisme dari vaksinasi memperkuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada pasar spot, Rabu sore ini, menguat 70 poin (0,5 persen) pada level Rp14.060 per dolar AS dibandingkan penutupan sebelumnya Rp 14.130 per dolar AS.

Sedangkan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia meyakini pada tahun ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan mencapai level psikologis 6.880. Kenaikan IHSG ditopang berbagai sentimen positif, antara lain vaksinasi Covid-19.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya