Berita

Walikota New York City, Bill de Blasio/Net

Dunia

Imbas Kerusuhan Capitol Hill, New York City Putus Kontrak Bisnis Dengan Trump Organization

KAMIS, 14 JANUARI 2021 | 09:33 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintah New York City memutuskan tiga kontrak dengan Trump Organization setelah insiden kerusuhan di Capitol Hill pada 6 Januari.

Walikota New York City, Bill de Blasio pada Rabu (13/1) mengatakan keputusan itu diambil karena peran Presiden Donald Trump untuk "menghasut" para pendukungnya dalam insiden tersebut.

"Presiden menghasut pemberontakan melawan pemerintah Amerika Serikat yang menewaskan lima orang dan mengancam akan menggagalkan pemindahan kekuasaan secara konstitusional," ujarnya seperti dikutip Reuters.


"New York City tidak akan dikaitkan dengan tindakan tak termaafkan dalam bentuk atau cara apa pun," tambahnya.

"Jika perusahaan dan pimpinan perusahaan terlibat tindak pidana, kami berhak memutuskan kontrak. Menghasut pemberontakan terhadap pemerintah Amerika Serikat jelas merupakan tindak pindana," imbuhnya.

Sebelum insiden kerusuhan, Trump mengatakan kepada ribuan pendukungnya bahwa pemilihan telah dicuri. Ia pun mengajak mereka berkumpul di Capitol ketika Kongres tengah menjalankan sesi gabungan untuk mengesahkan kemenangan Joe Biden.

Para pendukung Trump dengan cepat membanjiri Capitol Hill, banyak di antaranya merangsek masuk gedung, Mereka menghentikan sementara Kongres dan merusak properti.

Lima orang tewas dalam insiden tersebut. Setidaknya 25 kasus terorisme domestik juga telah dibuka setelah serangan itu.

Sementara itu, menurut de Blasio, kontrak dengan Trump Organization yang berbasis di New York terkait dengan operasi korsel di Central Park Manhattan, arena skating dan lapangan golf di Bronx. Itu bernilai sekitar 17 juta dolar AS setahun.

"Membatalkan kontrak lapangan golf bisa memakan waktu beberapa bulan, sementara yang lain bisa diputus dalam 25-30 hari," begitu pernyataan kantor walikota.

Setelah kerusuhan di Capitol Hill, PGA of America dan R&A mengumumkan bahwa mereka akan menghindari dua lapangan golf milik presiden.

Selain itu, New York Times melaporkan pada Selasa (12/1) bahwa Deutsche Bank tidak akan melakukan bisnis dengan Trump atau perusahaannya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya