Berita

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian/Net

Dunia

China Desak Inggris Dan Kanada Cabut Larangan Impor Dari Xinjiang, Jubir: Mereka Tidak Cocok Jadi ‘Pengkhotbah HAM’

KAMIS, 14 JANUARI 2021 | 09:16 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kementerian Luar Negeri China mendesak Kanada dan Inggris untuk segera mencabut pembatasan impor barang-barang yang berasal dari daerah otonomi Xinjiang Uighur China Barat Laut. Desakan itu disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian pada Rabu (13/1) waktu setempat.

Dalam pernyataannya, Zhao mengatakan bahwa Inggris dan Kanada telah menutup mata dan telinga mereka dari fakta dan kebenaran karena menuding barang-barang yang berasal dari Xinjiang dihasilkan dari upaya kerja paksa Muslim Uighur, yang sebenarnya telah berulang kali diklarifikasi oleh Tiongkok.

“China akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi kepentingan nasionalnya dan dengan tegas menjaga kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunannya,” kata Zhao, seperti dikutip dari Global Times, Kamis (14/1).

Dia mengatakan bahwa pekerja etnis minoritas Xinjiang memilih pekerjaan mereka sesuai dengan keinginan mereka sendiri dan menandatangani kontrak kerja dengan perusahaan sesuai dengan hukum.

“Yang disebut kerja paksa adalah kebohongan yang dibuat oleh beberapa institusi dan personel di AS dan beberapa negara Barat lainnya,”  kata Zhao.

Menurutnya, Inggris dan beberapa negara telah mendanai dan menyebarkan kebohongan dan rumor untuk  mencoreng China. Mengaitkannya dengan hak asasi manusia dan mengambil berbagai langkah untuk membatasi dan menekan perusahaan di Xinjiang.

"Ini sepenuhnya memperlihatkan wajah munafik dan niat jahat untuk mengekang perkembangan Xinjiang dan campur tangan dalam urusan internal China,” ungkap Zhao.

Zhao juga mengutip pernyataan seorang pekerja Uigur dari Xinjiang yang pergi ke Provinsi Zhejiang di China Timur untuk bekerja dan tinggal di sana. Pada konferensi pers sebelumnya, pekerja mengatakan bahwa klaim bahwa mereka dipaksa untuk bekerja di provinsi dan kota lain dan diawasi adalah omong kosong.

“Kalau diawasi, kenapa saya memperkenalkan saudara dan teman saya untuk bekerja di provinsi lain? Saya juga melihat orang asing bekerja di sini. Apakah mereka juga dipaksa?” Zhao mengutip ucapan pekerja itu.

Dalam sebuah pernyataan, Ottawa mengatakan pihaknya ‘sangat prihatin’ dengan laporan penindasan terhadap Muslim Uighur dan etnis minoritas lainnya oleh otoritas China, dan mendesak bisnis yang memiliki hubungan ke wilayah Xinjiang untuk memeriksa rantai pasokan mereka.

Tak terima dituding, Kedutaan Besar China di Kanada mengatakan bahwa mereka sangat mengutuk pernyataan tersebut.

“Kanada sama sekali tidak memenuhi syarat untuk menjadi ‘pengkhotbah hak asasi manusia’, memiliki catatan buruk tentang masalah adatnya sendiri, dan diskriminasi rasial sistemiknya bahkan lebih banyak dikritik,” kata kedutaan.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya