Berita

Said Didu/Repro

Politik

Said Didu: Ekonomi Indonesia Ini Sudah Dijalankan Dengan Ventilator

SELASA, 12 JANUARI 2021 | 20:40 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Ekonomi Indonesia dianggap dijalankan dengan ventilator dan akan menghadapi persoalan besar di tahun 2021.

Demikian disampaikan oleh anggota Majelis Penyelamat Indonesia (MPI) Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Nasional, Said Didu usai menyampaikan pernyataan pandangan soal Tatapan Indonesia 2021 secara virtual, Selasa (12/1).

"Saya menyatakan bahwa ekonomi kita ini sudah dijalankan dengan ventilator, nafas buatan. Apa itu nafas buatan? Adalah sebenarnya tidak ada uang tapi mencetak uang," ujar Said seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (12/1).


Karena kata Said, pada 2020, pemerintah mengambil utang sekitar Rp 1.100 triliun lebih. Padahal, kebutuhannya hanya Rp 900-an triliun.

"Rp 650 triliun itu adalah pencetakan uang dari Bank Indonesia. Jadi sebenarnya kalau Bank Indonesia tidak mencetakkan uang itu artinya dia membeli SUN di pasar primer. Uang itu, itu sebenarnya berarti nafas buatan sudah Rp 650 triliun," jelas Said.

Menurut Said, ekonomi Indonesia saat ini tidak bergerak. Sedangkan yang bergerak adalah fiskal yang dikasih nafas buatan.

"Ekonomi rakyat tidak bergerak, Bank tidak bisa menyalurkan kredit, itu artinya pembuluh darah itu sudah tidak bisa menerima asupan oksigen dari nafas buatan," katanya.

Said pun juga menyampaikan analisanya soal ekonomi Indonesia di 2021 ini.

"Analis saya bahwa, rakyat masih bisa hidup di 2020 itu adalah karena tabungan dari 2019, tabungan di 2020 sudah habis, maka ekonomi real saya perkirakan akan menghadapi persoalan besar di triwulan I atau II 2021," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya