Berita

Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab/Net

Dunia

PM Hassan Diab: Lebanon Dalam Bahaya Ekstrim, Banyak Yang Percaya Virus Corona Itu Bohong

SELASA, 12 JANUARI 2021 | 10:11 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab menyatakan bahwa negaranya kini sedang berada dalam situasi penyebaran virus corona yang sangat ekstrim dan berbahaya.

Diab merujuk pada situasi di mana banyak orang Lebanon yang menganggap bahwa virus corona sebagai suatu kebohongan, sementara korban terus berjatuhan.

"Semua indikator penyebaran virus corona jelas menunjukkan bahwa kita telah memasuki tahap bahaya ekstrim atau, setidaknya, kita berada di ambangnya," kata Diab dalam pernyataannya, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Selasa (12/1).


"Seluruh dunia sedang melakukan pertempuran sengit melawan pandemi ini, sementara beberapa orang di Lebanon percaya virus itu bohong," lanjutnya.

Perdana menteri mengatakan pemerintah memiliki kewajiban untuk melindungi orang Lebanon dari diri mereka sendiri karena 'kecerobohan' yang ditunjukkan oleh banyak orang.

“Entah kita memperbaiki situasi dengan penguncian negara yang lengkap, ketat dan tegas, atau kita menghadapi model Lebanon yang lebih berbahaya daripada model Italia,” kata Diab.

Seebagai upaya untuk membendung penyebaran virus, otoritas Lebanon telah memberlakukan penguncian selama tiga minggu dalam upaya untuk membendung penyebaran virus mulai Kamis (7/1) pekan lalu.

Sejauh ini Lebanon telah mengkonfirmasi 219.296 infeksi virus, termasuk 1.606 kematian, dan 142.099 pemulihan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya