Berita

Mantan Menteri Sosial Juliari P. Batubara/Net

Hukum

Besok, Giliran Anak Jalanan Minta Juliari Dituntut Hukuman Mati

SENIN, 11 JANUARI 2021 | 21:23 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Bila tidak ada aral melintang, kelompok anak jalanan akan mendatangi Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), hari Selasa besok (12/1).

Kedatangan kelompok anak jalanan ini untuk mendesak KPK agar menuntut hukuman mati untuk mantan Menteri Sosial Juliari P. Batubara yang terlibat dalam korupsi bansos yang diperkirakan merugikan negara lebih dari Rp 20 miliar.

Koordinator aksi, Tubagus Fahmi, dalam keteranganya kepada redaksi mengatakan, mereka adalah anak-anak jalanan yang di masa pandemi Covid-19 ini luput dari perhatian pemerintah.


“Tetapi di sisi lain (mantan Mensos) Juliari mengkorupsi bantuan sosial untuk masyarakat. Kami anak jalanan yang hidup dari simpati masyarakat dalam setiap atraksi kami mengamen, bernyanyi dan lain-lain seharusnya juga mendapatkan bantuan dari pemerintah,” ujarnya.

“Bantuan dari pemerintah yang seharusnya kami terima sangat berarti bagi kehidupan kami. Ironisnya, bantuan yang menjadi hak kami orang miskin justru dikorupsi oleh Juliari dan kroninya,” sambung Tubagus Fahmi.

Karena itulah, ia mengatakan, kelompok anak-anak jalanan meminta KPK menuntut hukuman mati untuk politisi PDI Perjuangan itu atas perbuatannya yang menurut mereka sangat biadab dan sangat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

Dia juga mengatakan, aksinya ini sebagai dukungan untuk Ketua KPK, Firli Bahuri yang pernah meminta agar koruptor yang mencuri anggaran penanganan pandemi Covid-19 dituntut dengan hukuman mati.

“Kami sudah menyebarkan dan mengumpulkan petisi hukuman mati untuk Juliari Batubara kepada seluruh elemen masyarakat. Target kami, dalam waktu satu bulan sejak disebarkan, Petisi dapat mengumpulkan satu juta dukungan,” demikian Tubagus Fahmi.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya