Berita

Kasus kebakaran di Pesantren Al-Furqon/Net

Politik

Kecam Pembakaran Ponpes Al-Furqon, KAM Minta Kapolri Tidak Tinggalkan Catatan Buruk Di Akhir Jabatan

SENIN, 11 JANUARI 2021 | 12:58 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Di sisa masa jabatan Kapolri Jenderal Idham Azis yang tinggal hitungan hari, Polri harus bisa menangkap pelaku dan motif pembakaran di Pondok Pesantren Al-Furqon Muhammadiyah Cabang Laren, Lamongan, Jawa Timur.

Pembakaran yang terjadi dua kali itu dilakukan oleh orang tidak dikenal. Aksi pembakaran pertama terjadi pada Jumat (1/1) sekitar pukul 12.00 WIB di asrama santri laki-laki saat sedang berlangsung salat Jumat.

Kemudian sepeken berselang, Jumat (8/1), peristiwa kedua terjadi pada waktu yang hampir sama. Kali ini sasarannya asrama santri putri.

Tim Hukum dan HAM serta LBH Muhammadiyah curiga bahwa ada unsur kesengajaan dalam insiden ini.

Koordinator Nasional Komunitas Anak Muhammadiyah (KAM), Amirullah Hidayat meminta Kapolri harus segera memerintahkan anggotanya untuk menangkap pelaku, karena kasus ini bisa menjadi catatan buruk bagi Idham Aziz di akhir jabatannya.

Amirullah juga menduga pembakaran di Pondok Pesantren Al-Furqon Muhammadiyah Cabang Laren ada unsur kesengajaan.

"Kalau polisi serius mengusutnya, pasti akan seger ketangkap pelakunya," ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (11/1).

Apalagi, lanjut Amirullah, pembakaran pesantren ini sangat mengejutkan warga Muhammadiyah di Indonesia.

"Jadi polisi jangan menganggap ini kasus biasa saja, harus ada prioritas dalam pengusutannya. Kapolri harus beri atensi dalam kasus ini," tukas politisi muda PAN itu menambahkan.

Pihak kepolisian telah melakukan olah TKP sejek pembakaran pertama, termasuk yang kedua Jumat kemarin.

Kasat Reskrim Polres Lamongan, AKP David Manurung menyatakan, pihaknya telah melakukan olah TKP untuk menyelidiki peristiwa tersebut.

Nanti, dari olah TKP itu dapat diambil kesimpulan tentang dua peristiwa kebakaran yang terjadi di pesentren tersebut.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya