Berita

Pendukung Donald Trump membawa bendera Konfederasi di dekat pintu masuk Senat setelah pengunjuk rasa menyerbu Capitol AS di Washington pada 6 Januari/Net

Dunia

Bukan Dikecam, Peristiwa Capitol Hill Justru Disanjung Tokoh Sayap Kanan Eropa Timur

JUMAT, 08 JANUARI 2021 | 11:07 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sementara para kritikus dunia mengecam apa yang terjadi di Capitol Hill pada Rabu (6/1), tokoh politik di Eropa Timur dan Balkan berpendapat sebaliknya. Mereka yang saat ini tengah menikmati liburan Natal Ortodoks, menyempatkan diri untuk menyerukan solidaritas mereka dengan para perusuh AS. Mereka bahkan mengibarkan bendera Negara Konfederasi Amerika yang rasis.

Serhiy Korotkikh, pemimpin gerakan Azov Ukraina, yang telah dicap sebagai 'kelompok kebencian nasionalis' oleh Departemen Luar Negeri AS, menyambut kerusuhan AS dengan istilah rasis yang terbuka.

"The Whites, akhirnya, telah memutuskan untuk bertindak dan mengambil alih Gedung Capitol," tulisnya di Telegram. "Ini bagus, meski kali ini mungkin tidak akan menghasilkan apa-apa. Tapi saya pikir ini memberi kami kesempatan. Los blancos masih di sini, dan kami tahu apa yang harus dilakukan."


Andreas Umland, yang telah banyak menulis tentang ekstremisme politik di seluruh dunia, dalam postingan Facebook mengatakan bahwa Trump tidak didorong secara ideologis seperti banyak tokoh sayap kanan di seluruh dunia.

"Istilah-istilah seperti 'fasis' tidak terdengar tepat baginya, karena mereka mengasumsikan tingkat informasi ideologis minimal yang tidak dimiliki Trump," tulis Umland, seperti dikutip dari Radio Liberty. "Tetap saja, dia dicintai oleh kelompok paling kanan - tidak hanya di Amerika Serikat tetapi di seluruh dunia."

Anton Shekhovtsov, seorang dosen di Universitas Wina yang mengkhususkan diri dalam neo-Nazisme dan gerakan ekstremis lainnya di Rusia, juga sepakat bahwa Trump sangat cocok berada di antara "populisme sayap kanan kontemporer di Eropa" yang didasarkan pada kombinasi dari nativisme, otoritarianisme, dan populisme.

Di Belarus, saluran Telegram pro-Lukashenko, mengatakan adanya standar ganda dalam menggambarkan protes Belarusia dan kerusuhan Washington.

"Mari kita sebut sesuatu dengan nama asli mereka. Itu bukan pemberontakan tetapi 'protes damai yang dilindungi oleh Amandemen Kedua pada konstitusi,' tulis saluran tersebut, mengutip ketentuan dalam Konstitusi AS yang melindungi hak untuk memiliki senjata.

"Itu bukan gerombolan pemberontak tetapi 'pejuang untuk nilai-nilai demokrasi', itu bukan pogrom di Capitol, tapi 'tamasya pendidikan dengan elemen interaktif'," tulisnya.

Kepala Gerakan untuk Perubahan Montenegro yang pro-Serbia dan pro-Rusia, Nebojsa Medojevic, yang juga seorang penggila Trump, turun ke Twitter untuk menggambarkan Trump sebagai presiden AS pertama sejak Kennedy yang menentang deep state dan penguasa dari bayang-bayang.

"Mereka harus mengatur pencurian besar-besaran pemilu dan menghancurkan demokrasi untuk menghentikannya," tulis Medojevic, yang mendukung klaim Trump bahwa ada penipuan suara pemilihan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya