Berita

ILustrasi/Net

Dunia

Wabah Flu Burung Tak Terkendali, Prancis Bersiap Memusnahkan Bebek Secara Massal

JUMAT, 08 JANUARI 2021 | 08:50 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Produsen foie gras Prancis, menyerukan pemusnahan massal bebek secara preventif sebagai upaya untuk menghentikan penyebaran jenis flu burung yang parah yang merajalela di peternakan unggas di barat daya negara itu pada Kamis (7/1) waktu setempat.

Virus H5N8 yang sangat patogen pertama kali terdeteksi pada burung di sebuah toko hewan peliharaan di pulau Mediterania Corsica pada bulan November lalu, sebelum akhirnya menyebar ke peternakan bebek di daratan pada bulan Desember.

Beberapa negara Eropa telah melaporkan kasus infeksi tersebut, lima tahun setelah wabah besar mendorong pembantaian jutaan bebek di Prancis.


"Virus lebih kuat dari kita. Cluster baru terus bermunculan," kata kepala federasi CIFOQ produsen foie gras Prancis, Marie-Pierre Pe, seperti dikutip dari AFP, Jumat (8/1).

Jumlah wabah sekarang telah meningkat menjadi 124, kata Kementerian Pertanian pada hari Kamis, menambahkan bahwa sekitar 350 ribu itik telah disembelih sejak 24 Desember.

Awal pekan ini, kepala petugas veteriner pemerintah, Loic Evain, mengatakan lebih dari 200 ribu bebek telah disembelih dan 400ribu unggas lainnya akan dimusnahkan, dari sekitar 35 juta yang dipelihara setiap tahun.

Sementara, para pejabat di Belgia, pada Kamis (7/1) mengatakan mereka telah memusnahkan tiga kawanan unggas yang terkontaminasi - satu di Menin, di barat negara itu, satu lagi di Dinant di selatan dan yang ketiga di Dixmude di Flanders barat.

Badan keamanan pangan federal Belgia AFSCA, yang memerintahkan pemilik unggas untuk mengunci hewan mereka untuk menghindari kontaminasi, mengatakan bahwa 20 kasus virus telah ditemukan pada burung liar.

Herve Dupouy, seorang produsen Prancis yang mengepalai bagian unggas lokal dari federasi peternak FNSEA di departemen Landes, benteng industri foie gras, mengatakan "situasinya di luar kendali."

Dia meminta negara bagian untuk memusnahkan semua kawanan unggas di daerah tersebut dan memberlakukan pembekuan produksi selama dua bulan.

"Tidak ada solusi lain," katanya.

Sejauh ini pihak berwenang telah memusnahkan semua bebek dan angsa dalam radius tiga kilometer dari kawanan yang terinfeksi. Ayam dan kalkun dalam kisaran itu juga telah disembelih.

Kepala kamar pertanian Prancis, Sebastien Windsor, pada Rabu (6/1) menyerukan "tindakan radikal" untuk mencoba memulihkan kepercayaan di pasar ekspor seperti China yang mengumumkan pekan ini pihaknya menangguhkan impor unggas Prancis karena virus.

Lebih dari 25 juta bebek dimusnahkan pada wabah pertama, diikuti oleh 4,5 juta pada tahun berikutnya, menyebabkan penurunan tajam dalam produksi foie gras.

Selain Prancis dan Belgia, Belanda, Swedia, Inggris, dan Irlandia juga melaporkan wabah flu burung sejak musim dingin dimulai.

Otoritas Belanda memusnahkan sekitar 190 ribu ayam pada November karena ditemukannya virus di dua peternakan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya