Berita

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador/Net

Dunia

Polemik Vaksin Untuk Migran Ilegal, Presiden Meksiko Janji Akan Bertanggung Jawab

KAMIS, 07 JANUARI 2021 | 09:50 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan ia siap menyediakan vaksin Covid-19 untuk migran ilegal tanpa dokumen di Amerika Serikat (AS).

Pernyataan kesediaan itu disampaikan Lopez Obrador dalam konferensi pers pada Rabu (6/1). Ketika itu ia dinyata nasib para migran yang didominasi oleh warga negara Meksiko.

"Itu hak universal. Kami akan melakukannya," kata Lopez Obrador, seperti dikutip Reuters.


Meski begitu, presiden sayap kiri-tengah itu tidak merinci bagaimana pihaknya akan memvaksinasi para migran yang sudah berada di AS itu, atau migran mana yang memenuhi syarat.

Sehari sebelumnya, Selasa (5/1), Gubernur Negara Bagian Nebraska AS, Pete Ricketts yang seorang anggota Partai Republik mengatakan pemerintah kemungkinan tidak akan memvaksinasi para migran karena statusnya.

Pernyataan itu disampaikannya terkait dengan para migran yang bekerja di pabrik pengepakan daging di Nebraska, dan langsung memicu kritik dari ahli dan aktivis.

"Anda seharusnya menjadi penduduk resmi negara untuk dapat bekerja di pabrik itu, jadi saya tidak berpikir migran ilegal akan menjadi bagian dari program vaksin," kata Ricketts.

Institut Kebijakan Migrasi yang berbasis di Washington memperkirakan, 11 persen pekerja pengepakan daging di Nebraska, dan 10 persen pekerja di seluruh negeri tidak memiliki status imigrasi resmi.

Seorang diplomat senior Meksiko untuk Amerika Utara, Roberto Velasco menanggapi Ricketts pada Selasa malam.

"Mencabut pekerja penting yang tidak berdokumen dari vaksinasi Covid-19 bertentangan dengan hak asasi manusia," tulisnya di Twitter.

Selain Velasco, Perwakilan AS yang seorang pro-migran dari Partai Demokrat, Alexandria Ocasio-Cortez juga mengkritik penyataan Ricketts.

"Bayangkan menjadi begitu rasis sehingga Anda berusaha keras untuk memastikan bahwa orang yang menyiapkan makanan Anda tidak divaksinasi," tulisnya di Twitter.

Pertanyaan tentang akses terhadap vaksin berdasarkan kewarganegaraan telah menjadi perdebatan di beberapa bagian dunia.

Misalnya, kelompok hak asasi manusia telah menyatakan kemarahan bahwa warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang diduduki Israel harus menghadapi penantian yang lama untuk mendapatkan vaksin.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya