Berita

Presiden AS Donald Trump dan mantan Menteri Pertahanan James Mattis/Net

Dunia

Eks Menhan James Mattis Salahkan Trump Karena 'Racuni' Orang Amerika Hingga Buat Rusuh

KAMIS, 07 JANUARI 2021 | 08:54 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Mantan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) James Mattis menyalahkan Presiden Donald Trump atas kerusuhan yang terjadi di Capitol Hill, Washington DC.

Mattis yang menjabat sebagai Menhan pertama era Trump mengatakan, mantan pimpinannya itu lah yang memicu kerusuhan karena menggerakkan para pendukung ke Capitol Hill.

"Serangan kekerasan hari ini di Capitol, upaya untuk menaklukkan demokrasi Amerika dengan aturan massa, digerakkan oleh Bapak Trump," ujar Mattis dalam pernyataan yang dirilis pada Rabu malam (6/1).

Menurut Mattis, Trump sudah menggunakan peran tertinggi negara dalam pemerintahan untuk menghancurkan kepercayaan rakyat Amerika terhadap pemilu. Ia juga menyebut Trump sudah "meracuni" rasa hormat orang Amerika terhadap sesamanya.

"Konstitusi kami dan Republik kami akan mengatasi noda ini dan rakyat AS akan bersatu kembali dalam upaya tanpa akhir untuk membentuk persatuan yang lebih sempurna, sementara Bapak Trump sepatutnya ditinggalkan sebagai seorang pria tanpa negara," jelasnya.

Dikutip dari CBS News, itu bukan kritikan pertama Mattis terhadap Trump. Sebelumnya, pada Juni, ia juga memberikan pernyataan pedas kepada Trump perihal unjuk rasa anti-rasisme.

Ketika itu, Mattis menyoroti Trump yang mengusir paksa para pengunjuk rasa di Lafayette Square untuk berfoto. Trump juga kemudian mendesak gubernur untuk lebih keras menangani unjuk rasa yang dipicu oleh kematian George Floyd.

"Donald Trump adalah presiden pertama dalam hidup saya yang tidak berusaha menyatukan rakyat Amerika, bahkan tidak berpura-pura mencoba. Sebaliknya, dia mencoba memecah belah kita," kata Mattis ketika itu.

Sementara itu, pada akhir pekan lalu, Mattis dan sembilan mantan Menhan lainnya telah menyerukan agar Trump lapang dada menyerahkan kekuasaan pada Presiden terpilih Joe Biden untuk keamanan negara.

“Masing-masing dari kami bersumpah untuk mendukung dan mempertahankan konstitusi dari semua musuh, baik asing maupun domestik. Kami tidak bersumpah kepada individu atau partai," begitu pernyataan para Menhan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya