Berita

Petugas kesehatan melakukan tes virus corona di Bogota, Kolombia, Selasa, 5 Januari 2021/Net

Dunia

Covid -19 Naik Tajam Pasca Berakhirnya Musim Liburan, Kolombia Lockdown Sejumlah Kota

RABU, 06 JANUARI 2021 | 16:48 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Peningkatan tajam infeksi virus corona pasca berakhirnya musim liburan memaksa beberapa kota di Kolombia memberlakukan aturan jam malam dan kebijakan tinggal di rumah.

Di ibu kota Bogota misalnya, pemerintah setempat mengunci tiga distrik yang berpenduduk sekitar 2,5 juta orang, memerintahkan semua bisnis kecuali supermarket dan apotek di bagian kota itu untuk ditutup.

Di Medellin, kota terbesar kedua Kolombia, pihak berwenang mengumumkan jam malam yang akan berlangsung dari pukul 10 hingga 5 pagi setiap hari, hingga minggu depan. Jam malam juga telah diberlakukan di Kota Cali dan di beberapa kota di sepanjang pantai Karibia Kolombia, di mana ribuan turis masih menghabiskan liburan mereka.

Para pejabat mengatakan langkah pengendalian segera diberlakukan untuk menahan laju infeksi dan menstabilkan tingkat rawat inap.

Kolombia melaporkan sekitar 8.000 infeksi virus corona baru per hari pada akhir November. Namun, penularan semakin meningkat pada bulan Desember karena orang-orang melakukan perjalanan untuk liburan, bertemu dengan keluarga mereka, dan dalam beberapa kasus, mengadakan pertemuan massal dan pesta dansa, meskipun ada larangan pemerintah atas kegiatan semacam itu.

Selama sepekan terakhir, negara Amerika Selatan tersebut telah melaporkan lebih dari 11 ribu infeksi per hari, sementara di beberapa kota bangsal ICU untuk pasien virus corona telah mencapai tingkat hunian 90 persen.

Di Bogota, 23 rumah sakit - dari 60 - melaporkan pada Senin (4/1) bahwa bangsal ICU mereka telah terisi penuh. Pada hari Selasa (5/1), para pejabat mengatakan bahwa mereka mengunci bagian kota untuk mencegah rumah sakit meluap.

“Dalam beberapa hari mendatang kami akan memiliki 1,3 juta orang kembali dari liburan,” kata Luis Ernesto Gomez, perwakilan Walikota Claudia Lopez yang saat ini sedang berlibur, seperti dikutip dari AP, Rabu (6/1)

“Itu akan memberi tekanan pada rumah sakit kami dan meningkatkan interaksi dan penularan,” kata Gomez.

Distrik-distrik yang telah dikunci selama dua minggu termasuk orang-orang Usaquen yang kaya, yang diduga oleh para pejabat akan menerima banyak orang yang kembali dari liburan. Pejabat di Bogota mendesak pelancong yang datang untuk mengisolasi diri selama seminggu dan bekerja dari rumah.

Namun banyak warga yang mengungkapkan kekesalan mereka dengan kembalinya penguncian.

“Saya tidak setuju,” kata Johanna Parra, ibu rumah tangga asal Suba, salah satu distrik yang terkunci. “Banyak area lain di kota yang masih buka, jadi orang akan terus keluar dan berinteraksi.”

Kolombia telah melaporkan lebih dari 1,6 juta kasus virus corona sejak pandemi meletus, yang menjadikannya negara kedua dengan infeksi terbanyak di Amerika Latin setelah Brasil. Tingkat kematian akibat virus di Kolombia lebih rendah daripada di Meksiko, Argentina atau Peru.

Vaksinasi belum dimulai di Kolombia dan baru akan dimulai pada bulan Februari.

Dalam upaya untuk membatasi pertemuan sosial dan mengendalikan penyebaran virus, beberapa pemerintah kota juga melarang penjualan alkohol akhir pekan ini.

“Untuk melawan virus gelombang kedua ini, kita semua harus turun tangan,” kata Gomez.

“Kami ingin memulai Februari dengan kampanye vaksinasi dan dengan ekonomi berjalan dengan kecepatan penuh.”

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya