Berita

Wakil Ketua Komisi X, Abdul Fikri Fakih/Net

Politik

CPNS Guru Dihapus, Abdul Fikri Faqih: Apakah Negara Ini Jadi Swasta?

RABU, 06 JANUARI 2021 | 15:41 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Dihapusnya status guru sebagai PNS dan akan diubah menjadi tenaga PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) mulai 2021 mendatang terus menuai kritik pedas.

Komisi X DPR RI mempertanyakan kebijakan pemerintah tersebut yang menimbulkan kesan bahwa negara seperti swasta.

Kritis itu disampaikan Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (6/1).


"Apakah negara ini sudah menjadi swasta dengan menempatkan posisi guru sebagai tenaga kontrak?" tegas Abdul Fikri.

Menurut Fikri, dengan adanya kebijakan tersebut menunjukkan bahwa awal tahun 2021 menjadi kabar terburuk bagi semua pahlawan tanpa tanda jasa, yang menjadi garda depan pendidikan bangsa ini.  

Pemerintah menetapkan dihapusnya formasi CPNS untuk guru. Sebagai gantinya, kebutuhan guru yang nyaris mencapai satu juta guru se-nusantara itu akan direkrut melalui PPPK.

"Bahasa lainnya (itu) kontrak!" sesal Politikus PKS ini.

Fikri menyebut perubahan kebijakan tersebut membuat syok masyarakat guru dan publik secara umum. Sebab, guru adalah profesi yang dibanggakan banyak orang dan dicita-citakan anak sejak kecil, dengan tujuan mulia yakni mengabdi pada negara untuk kemajuan bangsa.

Namun sekarang, guru bukanlah sebuah profesi pengabdian lagi yang bisa dibanggakan.

“Orang desa itu sederhana, bercita-cita jadi Pak dan Bu guru PNS di kampung, sudah top markotop. Anak-anaknya wajib sekolah pendidikan guru, bahkan apapun dijual sampai mereka lulus dan dapat gelar,” kata Fikri.

Bahkan, lanjutnya, agar bisa diangkat menjadi PNS guru, banyak orang memang sengaja magang di sekolah.  

“Dulu namanya wiyata bhakti. Mereka biasanya sudah menikah dan punya anak 1 atau 2, harapannya akan menggantikan yang pensiun atau mangkat dari PNS,” tuturnya.

Fikri juga mencontohkan masalah guru honorer guru Kategori 2 (K2) yang lebih miris lagi.

Kata dia, ada yang sudah lulus tes PPPK seperti yang dijanjikan, tapi sudah 22 bulan lebih SK-nya belum diangkat.

"Karena beliau K2, usianya juga sudah tua, dan kini sudah masuk masa pensiun, miris," ucap Fikri.

Lebih lanjut, Fikri mengatakan , cita-cita anak saat ini bisa berubah, sesuai dengan keadaan zaman. Anak-anak zaman sekarang mungkin tidak lagi bercita-cita menjadi guru, karena statusnya tidak jelas alias kontrak yang bisa dipecat sewaktu-waktu.

Atas dasar itu, Fikri meminta pemerintah berempati atas kondisi masyarakat yang sedang sulit saat ini.

"Silahkan saja mengubah kebijakan sebagai penguasa. Tapi mbok ya empatinya ditunjukkan sedikit saja,” pintanya.

“Toh, negara ini bukanlah swasta, yang bisa mengontrak pekerja sesuai kebutuhan saja.  Kalau sudah tidak berguna, ditinggalkan.” demikian Fikri.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya