Berita

Maskapai Qantas/Net

Dunia

Saat Vaksin Mulai Menyebar Luas, Maskapai Qantas Pun Berharap Bisa Memulai Penerbangan Internasional

RABU, 06 JANUARI 2021 | 06:02 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Australia memperingatkan para pelancong untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri meskipun Qantas mulai menjual tiket internasional pada 1 Juli mendatang. Pemerintah Australia menekankan bahwa tidak ada jaminan bahwa mereka dapat terbang selama perbatasan internasional Australia tetap ditutup.

Wakil Perdana Menteri dan Menteri Transportasi, Michael McCormack, mengatakan perbatasan internasional hanya akan dibuka kembali sepenuhnya setelah Covid-19 tidak lagi menjadi risiko kesehatan masyarakat.

McCormack menegaskan, keputusan tentang kapan perjalanan internasional dilanjutkan akan dibuat oleh pemerintah Australia, katanya, pada Selasa (5/1), seperti dikutip dari AFP.


Mereka yang tetap diijinkan terbang adalah kelompok orang yang melakukan perjalanan bisnis atau dalam kondisi darurat.

McCormack mengatakan penjualan tiket adalah 'keputusan komersial bagi maskapai penerbangan', tetapi perbatasan Australia mungkin tetap ditutup pada pertengahan tahun ini.

Pihak Qantas mengatakan keputusannya untuk mulai menjual tiket penerbangan internasional didasarkan pada proyeksi terbaik dari peluncuran vaksin. Kalaupun akhirnya penerbangan tetap ditutup, maka pelanggan bisa mengembalikan tiketnya atau dipesan ulang, atau diberikan kredit perjalanan.

Distribusi vaksin yang luas sangat diperlukan agar perjalanan bebas karantina dapat dilanjutkan ke negara tujuan seperti AS dan Inggris.

Pemerintah federal juga telah menandai kemungkinan 'wajib vaksinasi' bagi pelancong.
Qantas sebelumnya telah menangguhkan pemesanan ke London dan Amerika Serikat hingga Oktober, tetapi saat ini maskapai itu menjadwalkan penerbangan ke negara-negara ini mulai Juli. Qantas nampaknya optimisme bahwa vaksin Covid-19 akan diluncurkan secara luas selama enam bulan ke depan untuk memulai kembali perjalanan ke luar negeri.

Sementara, layanan ke Singapura, Hong Kong, dan Jepang yang akan dilanjutkan pada bulan Maret kini telah diundur hingga 1 Juli, setelah melihat kondisi negara-negara tersebut mulai 'tidak aman' dengan adanya penambahan kasus baru.

Seorang juru bicara Qantas mengatakan, maskapai itu berharap perjalanan internasional akan dimulai kembali pada Juli 2021.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya