Berita

Rekonstruksi yang dilakukan oleh Komnas HAM di halaman kantor Komnas HAM/Ist

Hukum

Rekonstruksi Ulang, Komnas HAM Dalami Perjalanan Laskar Dari Tol Sampai Ke Kamar Jenazah RS Polri

SENIN, 04 JANUARI 2021 | 22:53 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Komnas HAM memanggil anggota Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri untuk melakukan proses rekonstruksi ulang peristiwa berdarah di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 Karawang, Jawa Barat. Rekonstruksi dilakukan di halaman kantor Komnas HAM.

"Tadi rekon secara umum bagaimana kejadian di TKP 1, 2, 3, dan 4. Termasuk juga mendetailkan seperti apa yang terjadi. Secara umum seperti itu," kata anggota Komnas HAM Beka Ulung Hapsara usai rekonstruksi, Senin (4/1).

Dari hasil rekonstruksi itu, sambung Beka, pihaknya ingin detail melihat soal posisi duduk empat anggota laskar FPI saat dibawa oleh personel Polda Metro Jaya sebelum tewas akibat tembakan petugas dan tindakan petugas Polda Metro Jaya dari mulai TKP hingga kamar jenazah RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.  


"Kami lengkapi (kronologis), siapa yang ada di barisan terakhir, tengah, terus tindakannya apa yang diambil teman-teman kepolisian sampai kemudian ke Rumah Sakit Polri. Jadi itu kira-kira rekonstruksi peristiwa yang tadi dilakukan," tandas Beka.  
Namun demikian, Komnas HAM, masih kata Beka belum bisa menyimpulkan peristiwa tersebut lantran masih melengkapi konstruksi peristiwa yang didapat dari keterangan pihak kepolisian, FPI dan hasil penyelidikan dari Komnas HAM sendiri.

"Jadi tidak ada kesimpulan sampai hari ini belum ada. Kita masih menulis timelinenya. Dari versi Komnas dari jam berapa ke jam berapa apa saja yang terjadi sampai kepada RS Polri menerima jenazah jam berapa terus penangannya seperti apa kita sedang susun semua. Itu yang kemudian jadi benchmark untuk kita membandingkan apa yang diceritakan temen-temen polisi dan yang disampaikan FPI. Itu yang kemudian menjadi dasar kami mengambil kesimpulan," papar Beka Ulung Hapsara.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya