Berita

Dickson Yeo/Net

Dunia

Singapura Tangkap Warganya Yang Kedapatan Jadi Intel China Di AS

RABU, 30 DESEMBER 2020 | 14:44 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Otoritas keamanan Singapura menangkap Yeo Jun Wei atau Dickson Yeo yang menjadi tangan kanan intelijen China di Amerika Serikat (AS).

Departemen Keamanan Dalam Negeri (ISD) mengatakan, Yeo telah ditangkap setelah kembali ke Singapura pada Rabu (30/12).

"Pak Dickson Yeo telah kembali ke Singapura pada Rabu, 30 Desember 2020 dan ditangkap oleh ISD berdasarkan UU Keamanan Internal pada hari yang sama," kata ISD, seperti dikutip CNA.

ISD menjelaskan, Yeo akan diinterogasi untuk mengetahui apakah ia terlibat dalam aktivitas yang merugiakan keamanan Singapura.

"Singapura tidak akan membiarkan warga negara kami disubversi atau digunakan oleh aktor asing mana pun untuk kegiatan yang merugikan keamanan dan kepentingan nasional kami," kata ISD.

"Pemerintah memandang serius setiap warga Singapura yang menjalin hubungan klandestin dengan pemerintah asing dan terlibat dalam kegiatan spionase atau subversif atas perintah kekuatan asing. Kami akan secara tegas menangani individu seperti itu sesuai dengan hukum kami," tegas badan itu.

Pada Juli, pengadilan federal AS menyampaikan bahwa Yeo mengakui kesalahannya karena telah bekerja untuk intelijen China demi imbalan uang.

Yeo mengaku telah bekerja untuk intelijen China sejak 2015 hingga 2019. Ia bertugas untuk mencari orang Amerika yang memiliki akses ke informasi rahasia yang berharga, seperti halnya anggota militer dan pejabat pemerintah dengan izin keamanan tingkat tinggi.

Dia juga mengungkapkan kepada penyelidik AS bahwa pekerjaan intelijen sebelumnya menargetkan negara bagian lain selain AS.

Yeo kemudian dijatuhi hukuman 14 bulan penjara oleh pengadilan AS pada 9 Oktober. Ia diberi hukuman yang relatif ringan dan dikreditkan selama 11 bulan sudah menghabiskan di penjara karena kerjasamanya dengan otoritas AS dan juga ancaman tertular Covid-19 di penjara.

Kementerian Dalam Negeri Singapura (MHA) pada 26 Juli mengatakan telah diinformasikan oleh otoritas AS tentang penangkapan Yeo pada November tahun lalu.

MHA menambahkan bahwa investigasi tidak mengungkapkan adanya ancaman langsung terhadap keamanan Singapura.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Pengamat: Jangan Semua Putusan MK Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Produksi Film Porno, Siskaeee Cs Segera Disidang

Rabu, 22 Mei 2024 | 13:49

Panglima TNI Diminta Tarik Anggota Puspom dari Kejagung

Selasa, 28 Mei 2024 | 18:58

Topeng Mega-Hasto, Rakus dan Berbohong

Kamis, 23 Mei 2024 | 18:03

IAW Desak KPK Periksa Gubernur Jakarta, Sumbar, Banten, dan Jateng

Senin, 20 Mei 2024 | 15:17

Pj Gubernur Jabar Optimistis Polisi Mampu Usut Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Kamis, 23 Mei 2024 | 06:48

UPDATE

Mulai 2027, Kolombia Larang Adu Banteng

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:49

Transisi Energi, Pertamina Hulu Rokan Manfaatkan PLTS Terbesar di Indonesia

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:45

Korban Kasus Penggelapan Memohon Hakim MA Kabulkan Kasasi

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:42

Umat Diajak Rencanakan Haji di Usia Muda

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:36

Partai Buruh Tolak Program Tapera Dijalankan

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:25

Denmark Tolak Akui Negara Palestina

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:09

Fantastis, Kerugian Negara Kasus Korupsi Timah Naik Jadi Rp300 T

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:08

Sambut Pilkada, PP Pemuda Katolik Siap Aktivasi Desk Orkestrasi

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:01

Ratusan Juta Uang Kementan Ngalir ke Nasdem

Rabu, 29 Mei 2024 | 12:59

UKT Batal Naik Setelah Diprotes, Bukti Koordinasi Pemerintah Buruk

Rabu, 29 Mei 2024 | 12:48

Selengkapnya