Berita

Tenaga kesehatan Belanda/Net

Dunia

Tunda Suntikan Vaksin, Mantan Pejabat Kesehatan Belanda Sebut Strategi Vaksinasi Negaranya Memalukan

RABU, 30 DESEMBER 2020 | 07:36 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Seorang mantan pejabat senior kesehatan Belanda mengkritik langkah pemerintah yang dianggapnya terlambat melakukan vaksinasi kepada warganya.

Dia bahkan menyebut strategi vaksinasi virus corona di Belanda ‘memalukan’, karena negara tersebut harus menunggu hingga 8 Januari untuk mulai memberikan suntikan, sementara negara-negara lain di Eropa dan di tempat lain sudah memulai vaksinasi.

Roel Coutinho, mantan direktur terhormat dari Pusat Pengendalian Penyakit Menular di Institut Nasional untuk Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan, mengatakan hal itu dalam sebuah program televisi lokal pada Senin (28/12) malam waktu setempat.

“Menunda dimulainya program vaksinasi berarti beban perawatan kesehatan yang berlebihan akan berlanjut untuk waktu yang lama. Artinya, dampaknya tidak hanya bagi orang yang terjangkit Covid-19, tetapi juga bagi orang lain, karena mereka tidak dapat diterima atau operasi harus ditunda,” ungkapnya seperti dikutip dari CNA, Selasa (29/12).

Saat ini batch pertama vaksin yang dibuat oleh Pfizer dan mitra Jermannya BioNTech sebenarnya telah tiba di Belanda, tetapi itu tidak akan diberikan hingga 8 Januari. Pemerintah mengatakan mereka masih terlibat dalam persiapan termasuk menyiapkan sistem TI untuk mendaftarkan semua vaksinasi dan staf pelatihan.

“Pada akhirnya, tujuan kami adalah cakupan vaksinasi setinggi mungkin,” kata Menteri Kesehatan Hugo de Jonge awal bulan ini.

“Kami hanya dapat mencapai ini jika orang-orang memiliki kepercayaan pada vaksin dan proses vaksinasi,” lanjutnya.

Terkait kritikan Coutinho, De Jonge enggan untuk berkomentar.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya