Berita

Anggota Komisi II DPR RI, Mardani Ali Sera/Net

Politik

Komisi II DPR Upayakan Threshold Turun Hingga 10 Persen

SELASA, 29 DESEMBER 2020 | 21:04 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Komisi II DPR RI sedang mencoba melakukan penataan agar ambang batas pencalonan kepala eksekutif turun menjadi lima hingga sepuluh persen.

Hal itu disampaikan anggota Komisi II DPR RI, Mardani Ali Sera di acara diskusi Obrolan Bareng Bang Ruslan yang digagas Kantor Berita Politik RMOL bertajuk "Refleksi 2020 dan Membaca Peristiwa Politik 2021".

"Kami di Komisi II sedang mencoba untuk melakukan penataan, menurunkan threshold, baik presidential maupun pilkada, turun 5 sampai 10 persen," ujar Mardani, Selasa (29/12).


Hal itu kata Mardani, setelah melihat pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 pada 9 Desember kemarin.

"Ketika pilkada kemarin jumlah kotak kosong, jumlah calon tunggal naik ya, ini bagian dari residu demokrasi, tapi sekarang jadi kenyataan fakta yang bahkan mungkin bisa menjadi mainstream dan itu buruk," jelasnya.

Pasalnya, lanjut politisi PKS ini, ketika calon semakin banyak, maka semakin kompetitif dan membuat demokrasi semakin baik.

"Bahasanya gini, kalau satu kampung cuma ada satu penjual beras, monopoli dia jual Rp 10 ribu semua orang pasti beli. Tapi kalau ada dua (penjual), yang satu jual Rp 9 ribu, ada tiga (penjual) jual Rp 8 ribu, yang tadi jual Rp 10 ribu jadi jual Rp 7 ribu. Kompetisi itu sehat buat publik," terangnya.

Apalagi, masih kata Mardani, sebanyak 67 persen wakil kepala daerah pada akhirnya bertempur dengan kepala daerah.

"Makanya rata-rata wakil kepala daerah tuh sebulan dua bulan saja pilkada, abis itu musuhan. Makanya ada ide menarik juga, monoeksekutif, udah gak perlu lagi kita ada wakil. Cukup kepala daerah aja," pungkas Mardani.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya