Berita

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi/Repro

Dunia

Menlu Retno Beberkan Upaya Kemlu Tangani Staf Kedubes Jerman Hingga Berlakukan Persona Non Grata

SELASA, 29 DESEMBER 2020 | 17:43 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan penjelasan terkait tindak lanjut pemerintah Indonesia dalam menangani kunjungan staf Kedutaan Besar (Kedubes) Jerman ke markas Front Pembela Islam (FPI) di Petamburan pada 17 Desember lalu.

Retno menegaskan, pemerintah Indonesia telah melarang staf Kedubes Jerman tersebut untuk kembali ke Indonesia atau persona non grata.

Persona non grata adalah istilah dalam bahasa Latin yang merujuk pada orang-orang yang tidak boleh masuk ke suatu tempat atau negara tertentu.


Keputusan tersebut, kata Retno, diambil setelah staf tersebut meninggalkan Indonesia pada pekan lalu.

"Staf tersebut telah meninggalkan Indonesia pada 21 Desember 2020. Setelah itu Kementerian Luar Negeri juga telah melakukan komunikasi kembali dengan pemerintah Jerman melalui capital dan Kedubes Jerman di Jakarta," terang Retno dalam video yang dirilis Kemlu pada Selasa (29/12).

"Dalam komunikasi tersebut, Kementerian Luar Negeri menyampaikan keputusan bahwa pemerintah RI tidak menghendaki yang bersangkutan kembali ke Indonesia," tegasnya.

Melalui video pernyataan tersebut, Retno juga membeberkan langkah-langkah yang telah ditempuh oleh Kemlu sejak insiden kunjungan staf diplomatik tersebut.

Ia mengatakan, setelah mengetahui kunjungan tersebut, Kemlu langsung bergerak dengan memanggil Kepala Perwakilan Kedubes Jerman di Jakarta untuk dimintai klarifikasi dan protes.  

Dalam pertemuan itu, Kepala Perwakilan Kedubes Jerman membenarkan kunjungan stafnya. Namun ia menyebut tindakan tersebut diambil atas inisiatif pribadi, tanpa mendapat perintah atau sepengetahuan pimpinan Kedubes.

Kepala Perwakilan Kedubes Jerman juga menyatakan permintaan maaf dan penyesalannya atas insiden tersebut.

"Kapala Perwakilan Kedutaan Besar Jerman juga menyangkal berbagai isi pernyataan yang disampaikan salah satu pimpinan ormas dimaksud. Kepala Kedutaan Besar Jerman memastikan bahwa insiden tersebut tidak mencerminkan kebijakan pemerintah dan Kedutaan Besar Jerman serta menolak tegas kesan kedatangan staf kedutaan tersebut sebagai bentuk dukungan Jerman terhadap ormas tersebut," tuturnya.

Kedubes Jerman juga secara tegas menyampaikan dukungan dan komitmen pemerintah Jerman untuk melanjutkan kerja sama bilateral dengan Indonesia untuk melawan intoleransi, radikalisme, dan ujaran kebencian.

Pihak kedutaan juga menengaskan meminta staf yang bersangkutan untuk kembali ke Jerman guna mempertanggungjawabkan tindakannya dan memberikan klarifikasi kepada pemerintah.

Beberapa waktu terakhir, muncul dugaan bahwa staf Kedubes Jerman tersebut merupakan anggota badan intelijen Jerman. Tetapi jurubicara Kemlu Teuku Faizasyah menjelaskan, yang bersangkutan adalah diplomat dengan gelar Second Secretary.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya