Berita

Idham Aziz/Net

Politik

Jika Pergantian Kapolri Tahun Lalu, Trio 88 Gatot, Boy Dan Petrus Kandidat Terbaik

SELASA, 29 DESEMBER 2020 | 04:36 WIB | LAPORAN: MEGA SIMARMATA

Tak Terasa, hanya tersisa 1 bulan lagi kepemimpinan Idham Azis sebagai Kapolri.

Idham akan resmi pensiun per tanggal 1 Februari 2021.

Presiden Joko Widodo belum mengumumkan siapa calon kapolri yang akan diusulkannya ke DPR untuk mendapatkan persetujuan dari anggota dewan.


Manuver demi manuver pun terjadi dari berbagai pihak menjagokan nama tertentu.

Spekulasi mulai beredar tentang siapa yang akan menjadi calon Kapolri.

Trio angkatan 1988 ini juga disebut sebut sebagai calon Kapolri terbaik yaitu Wakapolri Gatot Eddy Pramono, Kepala BNPT Boy Rafli Amar dan Kepala BNN Petrus Golose.

Ketiganya adalah rekan seangkatan Kapolri Idham Azis yaitu sama sama lulusan Akpol 1988.

Cuma bedanya, usia Idham lebih tua dari mereka, sedangkan trio 88 tadi masih punya sisa masa kedinasan di Polri 3 tahun lagi.

Jika pergantian Kapolri dilakukan tahun lalu, maka trio 88 ini adalah calon Kapolri paling ideal yang bisa dipilih Presiden.

Sebab, masing masing mereka punya sisa masa kedinasan yang terbilang masih sangat lama di Polri.

Tapi pada bulan Oktober 2019 lalu, Presiden Jokowi tak bersedia memilih calon Kapolri salah dari dari ketiga perwira tinggi ini yang masa kedinasannya tergolong masih sangat lama.

Yang dipilih Presiden Jokowi tahun lalu justru Idham Azis yang masa kedinasannya cuma tinggal 14 bulan saja.

Sehingga Idham Azis pribadi pun tak menyangka, ketika ia dipanggil ke Istana oleh Presiden Jokowi.

"Pak Idham kapan pensiunnya?" tanya Presiden Jokowi.

"Siap, 14 bulan lagi Bapak Presiden" jawab Idham kepada Presiden Jokowi.

"Ya sudah, Pak Idham akan saya jadikan Kapolri menggantikan Pak Tito".

Selanjutnya, setelah mendapatkan persetujuan DPR, Idham Azis dilantik sebagai Kapolri di Istana Kepresidenan pada tanggal 1 November 2019.

Kini, pergantian Kapolri harus terjadi lagi.

Untuk regenerasi Polri, sudah bukan saatnya angkatan 1988 diajukan sebagai calon Kapolri.

Sebab angkatan 1988 adalah angkatan Kapolri yang sedang menjabat saat ini yaitu Idham Azis.

Idealnya yang diusulkan Presiden Jokowi ke DPR sebagai calon Kapolri adalah perwira tinggi yang angkatannya lebih muda dari Idham Azis.

Saat ini, perwira tinggi yang angkatannya lebih muda dari Kapolri Idham Azis hanya 2 orang saja yaitu Kabaharkam Agus Andrianto dan Kabareskrim Listyo Sigit Prabowo.

Seandainya minggu lalu, yang diangkat Presiden Jokowi menjadi Kepala BNN adalah Fadil Imran maka Fadil pun layak dipertimbangkan menjadi calon Kapolri.

Karena Fadil termasuk angkatan yang lebih muda dari Kapolri Idham Azis yaitu dari angkatan 1991.

Fadil Imran seangkatan dengan Kabareskrim Listyo Sigit Prabowo.

Jadi, semua tergantung Presiden, kepada perwira tinggi yang mana dari angkatan yang lebih muda dari Idham Azis, untuk diusulkan ke DPR menjadi Calon Kapolri.

Tapi untuk mengusulkan perwira tinggi yang seangkatan dengan Idham Azis, hal itu hanya akan menggerus dan mematikan regenerasi di tubuh Polri.

Setiap terjadi pergantian Kapolri di negara ini, Kapolri yang baru selalu dipilih yang angkatannya lebih muda dari Kapolri sebelumnya untuk regenerasi Polri.

Gatot Eddy, Boy Rafli Amar dan Petrus Golose adalah perwira tinggi yang track recordnya sama sama baik.

Tahun 2019 lalu, nama-nama mereka tentu ada di meja kerja Presiden untuk ikut dipertimbangkan menjadi Calon Kapolri.

Sayangnya yang dipilih Presiden Jokowi justru Idham Azis yang cuma tinggal 1 tahun 2 bulan masa kedinasannya di Polri.

Jika kini Presiden harus memilih nama baru untuk jadi Calon Kapolri.

Presiden tentu akan memilih yang bisa beliau percayai, punya rekam jejak dan prestasi yang sangat baik, dan memiliki chemistry dengan Presiden.

Siapa Calon Kapolri yang tidak berstandar ganda alias tidak berdiri di dua kaki untuk loyalitasnya?

Siapa Calon Kapolri yang dapat bertugas sebagai penuh integritas dan profesional?

Siapa yang dapat dipercaya oleh Presiden?

Siapa yang punya chemistry atau kedekatan dengan Presiden agar bisa terjalin kerjasama yang harmonis?

Semua itu, hanya Presiden Jokowi yang dapat menilai dan merasakan dalam diri beliau.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya