Berita

Tersangka penyuap Juliari Batubara, Harry Sidabuke usai jalani pemeriksaan penyidik KPK/RMOL

Hukum

Kasus Suap Bansos Kemensos, Tersangka Harry Sidabuke Tak Terima Disebut Broker

SELASA, 29 DESEMBER 2020 | 00:10 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Tersangka kasus dugaan suap bantuan sosial (Bansos) Covid-19 berupa sembako untuk wilayah Jabodetabek, Harry Sidabuke (HS) membantah bahwa dirinya sebagai broker.

Bantahan itu disampaikan oleh Harry usah menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan pada Senin malam (28/12).

Dalam pemeriksaan kali ini, Harry mengaku diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Juliari Peter Batubara (JPB) selaku Menteri Sosial, tersangka Matheus Joko Santoso (MJS) selaku pejabat pembuat komitmen (PPK) di Kementrian Sosial (Kemensos) dan tersangka lainnya.


"Melengkapi aja. Untuk saksinya Pak Menteri sama Pak Joko," ujar Harry kepada wartawan saat hendak menuju mobil tahanan, Senin malam (28/12).

Harry pun lantas juga menyampaikan beberapa hal terkait informasi yang beredar mengenai dirinya yang dianggap sebagai broker atau seorang atau perusahaan perantara atas vendor pengadaan Bansos di Kemensos.

"Makanya sekaligus saya mau konfirmasi. Saya sebenarnya pengusaha biasa, bukan broker, karena kan ramai berita saya jadi broker," kata Harry.

Harry pun mengaku juga telah beberapa kali bekerjasama dengan Kemensos terkait pengadaan.

"Sudah beberapa kali (jadi vendor di Kemensos)" pungkasnya.

Harry sendiri merupakan tersangka pemberi suap terhadap perkara yang menjerat kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini.

Harry sendiri disebutkan sebagai pihak swasta. Namun, KPK hingga saat ini belum mengungkapkan identitas yang jelas terkait sosok Harry ini.

KPK hanya menyebutkan bahwa Harry merupakan salah satu suplier rekanan yang mendapatkan kontrak pekerjaan pengadaan Bansos ini.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya