Berita

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan/Net

Dunia

Diplomat Senior Ragukan Niat Erdogan Yang Akan Jalin Hubungan Baik Dengan Israel

SENIN, 28 DESEMBER 2020 | 08:26 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pernyataan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang disebut ingin menjalin hubungan baik dengan Israel ditanggapi dingin oleh salah seorang diplomat senior negara Yahudi itu.

Sumber diplomatik yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan bahwa Erdogan tidak dapat menyembunyikan teroris Hamas dan mencoba menjalin hubungan lebih dekat dengan Israel secara bersamaan.

“Saya tidak yakin dia jujur. Kita perlu melihat tindakan,” ungkap sumber tersebut, seperti dikutip dari Jerussalem Post, Senin (28/12).

Komentar tersebut muncul setelah Erdogan pada Jumat (25/12) mengatakan kepada wartawan bahwa Turki “ingin membawa hubungan kami (dengan Israel) ke titik yang lebih baik.”

“Jika tidak ada masalah di tingkat atas (di Israel), hubungan kami bisa sangat berbeda,” kata Erdogan, yang tampaknya menyalahkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu atas ketegangan hubungan antara negara-negara tersebut.

“Kebijakan Palestina adalah garis merah kami ... Tindakan tanpa ampun (Israel) tidak dapat diterima,” tegas Erdogan.

Sumber diplomati itu mengatakan bahwa selama ini Erdogan memiliki sistem di mana ia mencoba untuk meningkatkan hubungan ekonomi antara Israel dan Turki sambil mendukung ekstremis Islam yang menyerang Israel.

“Dia tidak bisa mendapatkan keduanya,” kata sumber itu.

“Anda tidak dapat memperkuat hubungan dengan Israel dan menjadi tempat yang paling nyaman bagi para operator Hamas,” lanjutnya.

AS telah mengecam Turki sebanyak dua kali dalam setahun terakhir karena menyembunyikan teroris senior Hamas.

Setelah menjalin hubungan pada tahun 1949, Turki dan Israel menjadi sekutu selama beberapa dekade. Tetapi hubungan itu telah rusak dalam beberapa tahun terakhir.

Partai Erdogan, AKP, telah berulang kali membandingkan Israel dengan Nazi Jerman dan mengutuk pendudukan Israel di Tepi Barat dan perlakuan mereka terhadap Palestina. Sementara Turki sendiri disebbut melakukan pendudukan ilegal di Suriah utara dan dituding melakukan penganiayaan terhadap Kurdi.

Dalam beberapa bulan terakhir, Turki juga mengkritik Perjanjian Abraham, yang menyebabkan Israel menjalin hubungan diplomatik dengan empat negara Arab baru-baru ini.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya