Berita

Bendera Inggris/Net

Dunia

Brexit Dan Pandemi Tak Bisa Hentikan Inggris Jadi Kekuatan Ekonomi Besar Dunia

MINGGU, 27 DESEMBER 2020 | 08:05 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Inggris akan mempertahankan posisinya sebagai kekuatan ekonomi terbesar kelima di dunia, meskipun telah meninggalkan Uni Eropa dan dihantam oleh pandemi Covid-19.

Begitu laporan tahunan yang dirilis oleh Centre for Economics and Business Research (CEBR) baru-baru ini, seperti dikutip Sputnik, Minggu (27/12).

Berdasarkan penelitian CEBR, Brexit tidak akan menghalangi Inggris untuk menjadi salah satu negara dengan kinerja ekonomi yang lebih kuat hingga 15 tahun ke depan.

Lebih lanjut, laporan tersebut mengatakan bahwa Inggris akan tetap secara ekonomi lebih kuat daripada negara utama Uni Eropa, dan kemungkinan akan terus memperlebar kesenjangan itu karena sektor teknologi Inggris terus berkembang.

"Kami memperkirakan tingkat tren pertumbuhan untuk Inggris menjadi 4,0 persen per tahun dari 2021-25 dan 1,8 persen per tahun dari 2026-30, dan 1,8 persen dari 2031-35," tulis CEBR dalam laporannya.

CEBR juga menyebut produk domestik bruto (PDB) Inggris diperkirakan akan lebih tinggi 40 persen daripada Prancis pada 2035.

Wakil ketua CEBR sekaligus penulis laporan itu, Douglas McWilliams mengatakan Inggris memiliki keunggulan kompetitif yang sangat besar pada sektor berbasis teknologi, bahkan setelah dilanda pandemi.

"Orang sering lupa bahwa sektor ekonomi terbesar Inggris adalah digital dan kreatif," ucapnya.

Inggris dan Uni Eropa sendiri baru menyepakati kesepakatan perjanjian pasca Brexit pada Kamis (24/12). Kesepakatan itu mencakup perjanjian perdagangan, hingga peradilan hukum antara Inggris dan Uni Eropa.

"Hari ini kami telah menyelesaikan pertanyaan yang telah mengganggu politik kami selama beberapa dekade. Terserah kita semua sebagai negara yang baru dan benar-benar merdeka untuk menyadari besarnya momen ini dan memanfaatkannya sebaik mungkin," kata Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya