Berita

Kepala Departemen Wawasan Nusantara dan Bela Negara DPP GAMKI/RMOL

Pertahanan

Tak Bisa Sendiri, BNPT Harus Gandeng BIN, Polri Dan BPIP Untuk Lacak Sel Terorisme

SABTU, 26 DESEMBER 2020 | 00:56 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Upaya menanggulangi tindak pidana terorisme perlu dilakukan oleh berbagai pihak. Salah satu faktor yang perlu menjadi perhatian khusus adalah massifnya sel jaringan terorisme di Indonesia.

Kepala Departemen Wawasan Nusantara dan Bela Negara DPP GAMKI, Arbie S. Haman menyampaikan bahwa pihaknya mendapatkan informasi adanya dugaan keberadaan 6000 jaringan teroris di Indonesia.

Arbie mengatakan, sel tidur yang berpotensi terhadapa aksi terorisme harus benarbenar ditelusuri darimana sumber pendanaan dan logistik mereka. Termasuk, kata Arbie, apakah ada ormas atau organisasi yang menopang eksistensi jaringan teroris ini.  

"Perlu ditelusuri sumber pendanaannya, serta apakah ada kelompok dan ormas di Indonesia yang mendukung eksistensi dari jaringan terorisme ini," kata Arbie, Sabtu dinihari(26/12).

Menurutnya, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Intelijen Negara (BIN), Mabes Polri, dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) perlu bekerjasama dengan berbagai stakeholder lainnya terkait program deradikalisasi.

Arbie berpandangan, berbagai lembaga itu tidak cukup dengan melakukan penyuludan dan pendidikan terkait beberapa prinsip yang terkait dengan Pancasila, tolerani dan deradikalisasi.

Ia melihat dalam situasi saat ini, negara dengan berbagai instrumen pemerintahan yang concern di bidang penanggulangan terorisme harus melacak sampai akar terjadinya kelompok radikal yang mempunyai misi pada aksi pidana terorisme.

"Perlu juga ditelusuri apakah jaringan kelompok radikal dan teroris sudah masuk ke dalam organisasi masyarakat, lembaga pendidikan, institusi pemerintah, ataupun swasta," pungkasnya.

Populer

Gempa Megathrust Bisa Bikin Jakarta Lumpuh, Begini Penjelasan BMKG

Jumat, 22 Maret 2024 | 06:27

Pj Gubernur Jawa Barat Dukung KKL II Pemuda Katolik

Kamis, 21 Maret 2024 | 08:22

KPK Diminta Segera Tangkap Direktur Eksekutif LPEI

Jumat, 22 Maret 2024 | 15:59

KPK Lelang 22 iPhone dan Samsung, Harga Mulai Rp575 Ribu

Senin, 25 Maret 2024 | 16:46

Connie Bakrie Resmi Dipolisikan

Sabtu, 23 Maret 2024 | 03:11

Bawaslu Bakal Ungkap Dugaan Pengerahan Bansos Jokowi untuk Menangkan Prabowo-Gibran

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:34

Paspampres Buka Suara soal Marhan Harahap Meninggal saat akan Salat Jumat

Rabu, 20 Maret 2024 | 10:50

UPDATE

Penjualan Melorot, Laba Bersih AMMN Nyungsep 79,9 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:55

Korban Tewas Akibat Serangan Moskow Meningkat Hingga 143 Orang

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:39

Genjot Jumlah Wisman, Kemenparekraf Dorong Pengembangan Desa-desa Wisata

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:19

Pengamat: Prabowo Tidak Perlu Didesak Mundur

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:11

Rusia Ragu ISIS Pelaku Serangan Moskow, Kembali Sudutkan Ukraina

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:05

Golkar Terancam Jadi Partai Keluarga Bila Dipimpin Jokowi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:00

Astronom Kerajaan Inggris Sarankan Pengiriman Robot ke Ruang Angkasa

Kamis, 28 Maret 2024 | 10:57

Rapat Paripurna ke-14, 272 Anggota DPR Bolos

Kamis, 28 Maret 2024 | 10:38

Genjot Wisman Jepang, Kemenparekraf Gandeng Garuda Indonesia

Kamis, 28 Maret 2024 | 10:35

Kepala Intelijen Rusia Lakukan Kunjungan ke Korea Utara

Kamis, 28 Maret 2024 | 10:29

Selengkapnya