Berita

Pengamat hukum Unusia, Muhtar Said/RMOL

Hukum

Sudah Jadi Tanggung Jawab Institusi, Polisi Harus Ungkap Pelaku Ledakan Di Kantor KAMI

SABTU, 26 DESEMBER 2020 | 00:36 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Ledakan terjadi di Kantor Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Rabu (23/12) lalu.

Akibat ledakan yang terjadi di jalan di Jalan Kusumaatmaja Nomor 76 Menteng, Jakarta Pusat mengangetkan orang yang berada di Kantor KAMI dan warga sekitar.

Merespons ledakan itu, Presidium KAMI Din Syamsuddin meminta aparat kepolisian mengungkap aktor intelektual di balik ledakan itu.  


Tuntutan itu diamini oleh pengamat hukum Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Muhtar Said.

Saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu dini hari (26/12), Said mengatakan bahwa pengungkapan kasus pidana seperti ledakan di kantor KAMI merupakan tugas dan kewajiban yang harus dilakukan tanpa ada laporan.

Kata kandidat Doktor Ilmu Hukum Universitas Brawijaya ini, pengungkapan kasus ledakan secara terang benerang akan menjawab kecurigaan publik.

Said bahkan mengatakan, aparat yang bertugas harus dievaluasi kinerjanya. Sebabnya mengarah pada profesionalitas institusi Polri.

"Sudah menjadi tugas kewajiban Polri untuk bertindak tanpa harus ada laporan. Jika tidak bertindak maka perlu ada evaluasi terhadap kinerja Polri," demikian kata Said kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (26/12).

Lebih lanjut Said mengurai, dalam dunia penegakan hukum prinsip dasar yang berlaku adalah equality before the law. Artinya, adalah hukum berlaku semua warga negara kedudukanya sama di mata hukum.

"Mereka adalah warga negara Indonesia, sehingga Polri punya tanggung jawab untuk menjaga ketertiban masyarakat," demikian kata Said.

Informasi yang dihimpun Kantor Berita Politik RMOL, ledakan terjadi sekitar waktu dhuzur.

Sebelum terjadi ledakan, saksi menceritakan bahwa ada dua orang tak di kenal yang berada di sekitar lokasi eldakan. Tak lama berselang ledakan yang diduga petasan ini meledak dan mengangetkan orang di sekitar kantor KAMI.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya