Berita

Gurubesar Ilmu Hukum Internasional, Hikmahanto Juwana/Net

Politik

Hikmahanto: Ada Yang Janggal Dengan Tawaran Rp 28 T Trump

JUMAT, 25 DESEMBER 2020 | 21:18 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Ada yang janggal terkait tawaran Presiden Amerika Serikat yang akan membuka investasi Rp 28 triliun di Indonesia dengan catatan pemerintah membuka jalur diplomatik dengan Israel.

“Perlu juga dicermati adanya kejanggalan Presiden Trump menawarkan janji ini saat dirinya dalam status lame duck,” kata Gurubesar Ilmu Hukum Internasional, Hikmahanto Juwana kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (25/12).

Menurut rektor Universitas Achmad Yani ini, Presiden Trump seharusnya tidak membuat kebijakan penting mengingat jabatannya sebagai presiden akan berakhir dan digantikan dengan Joe Biden.


Dia menduga, tawaran tersebut ada maksud tertentu, mengingat Indonesia memiliki posisi kawasan yang menggiurkan di mata dunia. Oleh karenanya, ia berpendapat Trump mencoba mengecoh dengan tawaran tersebut agar dapat mendominasi AS dalam persaingan pasar global dengan China.

“Mungkin saja tawaran ini terkait persaingan dominasi AS-China di kawasan Asia. Untuk memenangkan persaiangan kedua negara menggunakan instrumen investasi dan utang, bahkan vaksin,” katanya.

Lebih dalam Hikmahanto mengatakan, perekonomian AS saat terdampak akibat wabah pandemi Covid-19. Maka, kemungkinan uang investasi sebesar Rp 28 triliun yang dijanjikan itu bukan berasal dari AS.

“Dana ini yang kemudian dinegosiasikan oleh AS dengan Israel. Seolah Israel menjadi bendahara AS. Israel sepertinya menyanggupi namun dengan persyaratan. Di Indonesia, prsyaratannya membuka hubungan diplomatik,” ucapnya.

Menurutnya, pengakuan Indonesia atas negara Israel penting karena Indonesia merupakan negara berpenduduk Islam terbesar di luar Timur Tengah.

“Belum lagi Israel dapat mengklaim ke masyarakat internasional bahwa negara yang antiterhadap penjajahan mau mengakui Israel sebagai negara dan menjalin hubungan diplomatik,” tutupnya.

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya