Berita

Mahasiswa UIN Arraniry membubarkan aksi massa menolak Habib Rizieq Shihab di Bundaran Simpang Lima Banda Aceh, beberapa waktu lalu/RMOLAceh

Politik

Aksi Tolak HRS Di Banda Aceh Dinilai Sebagai Upaya Memancing Kerusuhan

SELASA, 22 DESEMBER 2020 | 12:43 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Aksi demonstrasi sekelompok orang yang menolak keberadaan Habib Rizieq Shihab (HRS) di Simpang Lima, Banda Aceh, beberapa waktu lalu dinilai hanya akal-akalan politik.

Menurut pemerhati kebijakan publik, Nasrul Zaman, ulama tetap dijunjung, terlepas dia melakukan hal kontroversial.

Aksi di Simpang Lima itu dilakukan sore hari. Sekelompok orang, mengenakan jas seragam oranye berkumpul mengelilingi bundaran dan membentangkan spanduk yang menjelek-jelekkan Rizieq Shihab. Selain diikutip para perempuan paruh baya, terlihat juga anak-anak berusia sekolah dalam barisan pendemo.

Aksi tersebut lantas diprotes oleh sejumlah mahasiswa Universitas Islam Negeri Arraniry.

Nasrul pun memuji sikap para mahasiswa itu dan menilai aksi menolak Rizieq, dan membanding-bandingkannya dengan ulama di Aceh, adalah perbuatan tercela.

“Jangan pancing masyarakat Aceh untuk marah,” ujar Nasrul kepada Kantor Berita RMOLAceh, Selasa (22/12).

Nasrul mengingatkan bahwa tidak ada ulama yang boleh dilecehkan. Terlebih Aceh yang merupakan daerah kental dengan syariat Islam dan menjunjung tinggi kemuliaan para ulama.

Nasrul mengatakan, jika ada aturan yang dilanggar oleh Rizieq Shihab, silakan diproses secara hukum, bukan dihina.

Nasrul juga meyakini bahwa massa itu pengunjuk rasa adalah pion permainan politik. Aksi itu sengaja dibuat untuk memancing kerusuhan di Aceh.

Terlebih ada beberapa tokoh-tokoh masyarakat yang dipanggil oleh pihak-pihak tertentu untuk membacakan sebuah narasi dukungan yang viral, dari Montasik dan Leupung, beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Kepala Polresta Banda Aceh, Kombes Trisno Riyanto, melalui pesan WhatsApp, mengatakan para pengunjuk rasa tidak memerlukan izin untuk melakukan demonstrasi. Cukup pemberitahuan kepada pihak kepolisian saja.

“Namun untuk demo penolakan Habib Rizieq di Simpang Lima kemarin, tidak ada pemberitahuan ke pihak kepolisian,” jelas Trisno.

Populer

Gempa Megathrust Bisa Bikin Jakarta Lumpuh, Begini Penjelasan BMKG

Jumat, 22 Maret 2024 | 06:27

KPK Lelang 22 iPhone dan Samsung, Harga Mulai Rp575 Ribu

Senin, 25 Maret 2024 | 16:46

Pj Gubernur Jawa Barat Dukung KKL II Pemuda Katolik

Kamis, 21 Maret 2024 | 08:22

KPK Diminta Segera Tangkap Direktur Eksekutif LPEI

Jumat, 22 Maret 2024 | 15:59

Bawaslu Bakal Ungkap Dugaan Pengerahan Bansos Jokowi untuk Menangkan Prabowo-Gibran

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:34

Connie Bakrie Resmi Dipolisikan

Sabtu, 23 Maret 2024 | 03:11

KPK Lelang Gedung Lampung Nahdiyin Center

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:12

UPDATE

Pasca Penangkapan NW, Polda Sumut Ramai Papan Bunga

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:58

Mahfud Kutip Pernyataan Yusril Soal Mahkamah Kalkulator, Yusril: Tidak Tepat!

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:50

Namanya Diseret di Sidang MK, Jokowi Irit Bicara

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:43

Serukan Penegakan Kedaulatan Rakyat, GPKR Gelar Aksi Damai di Gedung MK

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:39

4 Perusahaan Diduga Kuat Langgar UU dalam Operasional Pelabuhan Panjang

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:29

Rahmat Bagja Bantah Kenaikan Tukin Bawaslu Pengaruhi Netralitas di Pemilu 2024

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:21

Ketum JNK Dukung Gus Barra Maju Pilbup Mojokerto Periode 2024-2029

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:13

Serahkan LKPD 2023 ke BPK, Pemprov Sumut Target Raih WTP ke 10

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:04

Demi Kenyamanan, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:00

Paskah 2024, Polda Sumut Tingkatkan Pengamanan

Kamis, 28 Maret 2024 | 20:53

Selengkapnya