Berita

Kabinet Indonesia Maju/Net

Politik

Relawan Jokowi Kirim Nama Calon Menteri, Pengamat: Ada Dua Hukum Besi Yang Tidak Bisa Ditembus!

SABTU, 19 DESEMBER 2020 | 13:40 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Wacana reshuffle kabinet Indonesia Maju turut diramaikan dengan keinginan para relawan Presiden Joko Widodo. Mereka mengajukan sejulah nama untuk menjadi menteri.

Perihal ini mendapat tanggapan dari Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno. Dia menilai, tuntutan para relawan tidak akakn memberikan efek pada keputusan reshuffle oleh Jokowi.

"Karena ada dua hukum besi yang tidak bisa digugat (para relawan)," ujar Adi saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (19/12).


Dosen Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatulah Jakarta ini memaparkan, dua hukum besi yang dia maksud adalah terkait kewenangan orang dalam menentukan sosok yang patut menjadi menteri di kabinet.

"pertama, hukum besinya presiden. Dia cukup otoritatif memilih siapa yang menjadi menteri disitu. Kalau kemudian yang terkait Mensos, jika itu masih dari PDIP, itu hukum besinya ada di Ketua Umum Megawati Soekarnoputri," paparnya.

Oleh karena itu, Adi Prayitno melihat penentuan orang-orang yang akan menjadi menteri dari reshuffle nanti akan ditentukan oleh Jokowi selaku Presiden dan juga Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

"Mau relawan tiap hari menyuarakan nama-nama orang tetap saja enggak ngefek. Karena yang menentukan segalanya ada presiden dan Ketua Umum PDIP," demikian Adi Prayitno.

Dari sekian banyak relawan yang mendesak Presiden Joko Widodo melakukan reshuffle, Barisan Penggerak Rakyat Jokowi (Barak Join) menjadi satu pihak yang mengajukan calon nama menteri.

Barak Jokowi menyampaikan nama Tubagus (TB) Hasanuddin yang merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan berlatar belakang militer, cocok masuk dalam kabinet Jokowi saat dilakukan reshuffle.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya